Bgmn Ya Mengajarkan Anak Dan Suami Mau Rapi Dan Tertib?

Memang untuk membentuk kebiasaan baru itu sangat sulit. Untuk anak saja sulit, apalagi untuk orang dewasa. Bunda sendiri kalau mau diminta ‘membentuk kebiasaan baru’ tidak mengomel dan menerima dengan lapang dada, tentunya sulit juga kan. Artinya Bunda yang sudah rapi memang harus lebih sabar dan telaten untuk bisa membantu mereka jadi lebih rapi dan tertib. Cara lain adalah Bunda yang menurunkan standar kerapian Bunda.

Bunda sudah bagus memberikan contoh. Tapi saya harus mengingatkan bahwa contoh saja seringkali tak cukup. Untuk itu, saya setuju baik dengan Bunda jumi ataupun Bunda dyahcandra. Mengingatkan terus dengan sabar itu bagus, dan sesekali membuat mereka merasakan sendiri efek dari keberantakan itu juga sangat bagus (karena langsung memberi ‘kejutan’ kongkrit). Jadi jangan Bunda yang mengomel sambil merapihkan, karena mereka pasti akan berpikir, “Lebih baik sabar menunggu Bunda mengomel, toh setelahnya tak perlu merapihkan lagi karena Bunda sudah merapihkan.”

hi mom, pengalaman yang sama terjadi di family aku juga..karena di rumah aku juga ndak ada pembantu, anakuw kadang suka berantakan kalo abis maen , mana suami kalo make barang sering lupa di kembalikan pada tempatnya, ya solusinya kalo aku jadi reminder terus, kalo mereka ( papa dan anak) abis make barang atu mainan selalu aku bilang abis itu di kembalikan/ di bereskan lagi ya.. ya alhasil intensitas berantakin rumah udah agak berkurang, semoga bermanfaat mom...

pake treatment yang bertolak belakang aja Bunda. Sekali-kali biarkan rumah berantakan kayak kapal pecah. Pasti mereka susah cari barang-barang yang mereka inginkan. Biarkan mereka kebingungan dulu. Setelah itu ajak merapikan bersama-sama, sambil mencari barang yang mereka inginkan. Sambil komunikasikan, bahwa rapi lebih enak, lebih mudah cari barang, lebih enak dipandang, dsb. Mudah2an ini bisa mengubah kebiasaan mereka. Met dipraktekkan ya Bun....