moms....anak saya laki2 usianya baru 2 tahun 2 bulan, bicaranya pandai sekali moms....sampe2 saya itu bingung....banyak sekali perbendaharaan kata yg ia miliki n kebetulan anak saya tidak cadel jd semua yg diucapkannya dapat kita cerna dng jelas. Anak saya jg sudah mampu berkomunikasi dengan baik dtelpon dengan siapa saja, jika ditanya jg sdh mampu memberikan jawaban, selain itu anak saya jg mampu memberikan pertanyaan pd saat bertelpon spt... tante / om lg apa, main dong kesini, aku punya mobil2an. spt itu moms...Ia cepat sekali menyerap sesuatu,,,mampu bernyanyi lg anak2 spt cicak2, balonku, dengan baik apalagi yg namnya lagu ta gendong, tidur lagi bangun lagi, dia hapal bgt. pdhl sy ga pernah mengajari...yg saya takutkan adlah saat ad anak2 lain yg berkata2 tidak bagus atau tidak pantas...saya takut sekali anak saya menirukannya...dan benar saja moms,, anak saya bisa bilang mampus...begolu...haduh saya takut bgt moms....berikan saya inputan ya moms...Thx be4!!
Bunda selamat ya, rupanya anak punya kecerdasan BAHASA yang sangat menonjol untuk seusianya. Dia juga rupanya punya daya tangkap yang baik, kemampuan konsentrasi yang pas untuk anak seusia dia, juga daya ingat yang luar biasa – khususnya dalam hal kosa kata. Memang tantangan besar buat Bunda untuk membuat lingkungannya cukup kondusif, sehingga jangan sampai lingkungan (teman, keluarga, pengasuh) mengajarkan kata-kata yang tak pantas diucapkan.
Nah, kalau ada kata-kata yang kurang pantas, jangan sampai ketika mengucapkannya anak mendapat teguran berlebihan. Soalnya seringkali teguran justru membuat anak lebih bersemangat untuk melakukannya. Untuk anak batita masih sangat mudah kita membentuknya berdasarkan pemberian perhatian yang tepat. Tiap kali anak mengatakan kata-kata yang tak pantas, usahakan jangan sampai ada orang satupun yang memberi tanggapan apapun, abaikan sama sekali, tetaplah fokus pada kegiatan masing-masing. Tak perlu anak dimarahi atau dinasehati, karena mungkin dia sedang ‘mencobai’ orangtuanya. Nah sebaliknya ketika anak sudah bicara yang manis, segeralah direspon dengan memberikan perhatian berlebih, termasuk mengajak anak mengobrol dan bermain bersama. Biasanya perilaku ngomong yang kasar akan segera hilang setelah anak bisa mendapatkan ‘kata-kata pengganti’ untuk menarik perhatian orangtua.
Kalau masih juga ada kata-kata kasar, boleh kok anak dinasehati. Cara menasehatinya harus sangat kongkrit, bisa dilihat oleh anak. Contohnya nih, “Bunda nggak suka kalau kamu bilang ‘bego’. ‘Bego’ itu kata-kata yang nggak bagus. Kalau kamu bilang ‘bego’, Bunda nggak mau lihat mukamu, Bunda lihat lukisan saja (beri contoh). Tapi kalau kamu bilang kata-kata yang lain, Bunda lihat lagi mukamu dan kita bisa main lagi.” Selamat mencoba!
ya ibu harus senang dong..berati anak ibu punya kecerdasan linguistik yang cukup baik. tak perku ibu takut ttg kata2 jelek yg mungkin ia akan kuasai. perhatikan betul lingkungan anak. jangan sampai ia bergaul dengan orang2 yang perkataannya kurang sopan. ttg lagu, batasi penggunaan lagu dewasa yang kurang bermakna bagi anak2. fasilitasi dengan lagu2 anak. sebagai orang tua, jadilah teladan anak dalam berbicara.
mungkin hanya begini saran saya.
Wah.. anaknya dah lancar banget ya ngomongnya mom, selamat ya. Pasti bahagia banget deh rasanya sbg ortu yang tiap hari dapat melihat kepinteran anaknya terus bertambah.
Arahin ke hal positif aja mom, misalnya diajarin lagu anak-anak yg belum dikuasainya, diajarin mengenal angka dan huruf, mengenal warna dan nama-2 binatang, alat transportasi dll. Kalau misalnya anak kedapatan berkata-2 tdk bagus sebaiknya diberitahu dan dijelaskan sehingga anak tsb kemudian mengerti mana yang baik dan mana yang tidak, sehingga kelak anak-anak dapat berkembang dengan baik , good luck ya mom...
saya juga memiliki anak seperti putra Ibu dan saya sangat bangga sekali dengan dia karena dia sangat mudah sekali mengerti bila diajak bicara asalkan alasan kita memang masuk akal dan tidak langsung memarahi dia tetapi kita bisa berikan contoh2x mana yang baik dan mana yang tidak baik (krn itu banyak pengaruh dari lingkungan sekitar maupun acara2x di TV). Selain itu anak saya juga kritis sehingga kita sebagai ortunya harus kritis juga dalam menjawab semua pertanyaan dia
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
15 Tahun Yang Lalu
Nah, kalau ada kata-kata yang kurang pantas, jangan sampai ketika mengucapkannya anak mendapat teguran berlebihan. Soalnya seringkali teguran justru membuat anak lebih bersemangat untuk melakukannya. Untuk anak batita masih sangat mudah kita membentuknya berdasarkan pemberian perhatian yang tepat. Tiap kali anak mengatakan kata-kata yang tak pantas, usahakan jangan sampai ada orang satupun yang memberi tanggapan apapun, abaikan sama sekali, tetaplah fokus pada kegiatan masing-masing. Tak perlu anak dimarahi atau dinasehati, karena mungkin dia sedang ‘mencobai’ orangtuanya. Nah sebaliknya ketika anak sudah bicara yang manis, segeralah direspon dengan memberikan perhatian berlebih, termasuk mengajak anak mengobrol dan bermain bersama. Biasanya perilaku ngomong yang kasar akan segera hilang setelah anak bisa mendapatkan ‘kata-kata pengganti’ untuk menarik perhatian orangtua.
Kalau masih juga ada kata-kata kasar, boleh kok anak dinasehati. Cara menasehatinya harus sangat kongkrit, bisa dilihat oleh anak. Contohnya nih, “Bunda nggak suka kalau kamu bilang ‘bego’. ‘Bego’ itu kata-kata yang nggak bagus. Kalau kamu bilang ‘bego’, Bunda nggak mau lihat mukamu, Bunda lihat lukisan saja (beri contoh). Tapi kalau kamu bilang kata-kata yang lain, Bunda lihat lagi mukamu dan kita bisa main lagi.” Selamat mencoba!
15 Tahun Yang Lalu
15 Tahun Yang Lalu
mungkin hanya begini saran saya.
15 Tahun Yang Lalu
Arahin ke hal positif aja mom, misalnya diajarin lagu anak-anak yg belum dikuasainya, diajarin mengenal angka dan huruf, mengenal warna dan nama-2 binatang, alat transportasi dll. Kalau misalnya anak kedapatan berkata-2 tdk bagus sebaiknya diberitahu dan dijelaskan sehingga anak tsb kemudian mengerti mana yang baik dan mana yang tidak, sehingga kelak anak-anak dapat berkembang dengan baik , good luck ya mom...
15 Tahun Yang Lalu