Biasanya kalo sikecil seperti itu pasti ada alasannya,,seperti mainannya diambil teman atau jajannya diminta dengan paksaan,,,yang terpenting bunda selalu mendampingi dan selalu mengajarkan yang terbaik buat sikecil....
klo nakal n nyerangny g berlebihan trs msh bsa dkendalikan n diberitahu it msh wjar aj.tp klo ampe mlukai it yg ab normal mgkn dia pernah dipukul jd ditirukan ma si anak.hal sdikit apapun yg dilihat anak psti ingn bs mnirukan.
kl menyerangnya sampai melukai orang/anak lain, ya tentu jd tidak wajar donk bunda,
anak itu khan kertas putih yg polos, mungkin aja di suka menyerang orang lain krn melihat dr lingkangan sekelilingnya (hub ortu yg tdk harmonis mungkin), atau melihat dr tv (pandu anak kl sedang menonton, jgn biarkan anak menonton acara org dewasa yg penuh kekerasan)
caranya adalah orangtua tidak boleh bosan utk memberitahu anak kalau yg dilakukan itu salah, berikan juga alasan2nya, kenapa dia tidak boleh memukul dll.
trus berikan, kalau anak tetap menyerang orang lain, aku si mending memilih hukuman strap /duduk di pojok ruangan, biasanya aku panggil pojok nakal (pojok yg kita ttp bisa mengawasi, kl bisa pojoknya jgn berubah2), hukum anak disitu sambil beritahu alasan kenapa mereka dihukum, suruh mereka diam disana selama 10 menit
memang keliatannya terlalu sepele, tp bagi anak kecil, disuruh diam disudut itu adalah sesuatu yg menyebalkan krn anak kecil selalu ingin bergerakkk,
kl anak menangis, katakan kalau anak dihukum bukan karena kita tidak menyayanginya tapi karena tindakannya bisa berbahaya utk orng/anak lain, kalau anak mengamuk dan keluar dr pojokan, angkat lg anak dan katakan supaya dia menurut kalau tidak, anak akan disuruh diam dipojok sampai malam, kalau anak menangis, trus katakan alau anak dihukum bukan karena kita tidak menyayanginya tapi karena tindakannya bisa berbahaya utk orng/anak lain, trus begitu sampai anak diam dipojokan, setelah anak mulai tenang, dekati anak lalu ajak bicara dr hati ke hati, lakukan eye contact dgn anak, minta anak jg utk minta maaf, dan minta anak jgn mengulangi perbuatannya tersebut, terakhir pelukk anak biar anak tau bahwa dia ttp dicintai :)
hukuman ini lebih efetif drpd kita orangtua menyentil, apalagi memukul, wahh haram itu
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
20 December 2010, 16:32 PM
20 December 2010, 15:36 PM
20 December 2010, 15:26 PM
anak itu khan kertas putih yg polos, mungkin aja di suka menyerang orang lain krn melihat dr lingkangan sekelilingnya (hub ortu yg tdk harmonis mungkin), atau melihat dr tv (pandu anak kl sedang menonton, jgn biarkan anak menonton acara org dewasa yg penuh kekerasan)
caranya adalah orangtua tidak boleh bosan utk memberitahu anak kalau yg dilakukan itu salah, berikan juga alasan2nya, kenapa dia tidak boleh memukul dll.
trus berikan, kalau anak tetap menyerang orang lain, aku si mending memilih hukuman strap /duduk di pojok ruangan, biasanya aku panggil pojok nakal (pojok yg kita ttp bisa mengawasi, kl bisa pojoknya jgn berubah2), hukum anak disitu sambil beritahu alasan kenapa mereka dihukum, suruh mereka diam disana selama 10 menit
memang keliatannya terlalu sepele, tp bagi anak kecil, disuruh diam disudut itu adalah sesuatu yg menyebalkan krn anak kecil selalu ingin bergerakkk,
kl anak menangis, katakan kalau anak dihukum bukan karena kita tidak menyayanginya tapi karena tindakannya bisa berbahaya utk orng/anak lain, kalau anak mengamuk dan keluar dr pojokan, angkat lg anak dan katakan supaya dia menurut kalau tidak, anak akan disuruh diam dipojok sampai malam, kalau anak menangis, trus katakan alau anak dihukum bukan karena kita tidak menyayanginya tapi karena tindakannya bisa berbahaya utk orng/anak lain, trus begitu sampai anak diam dipojokan, setelah anak mulai tenang, dekati anak lalu ajak bicara dr hati ke hati, lakukan eye contact dgn anak, minta anak jg utk minta maaf, dan minta anak jgn mengulangi perbuatannya tersebut, terakhir pelukk anak biar anak tau bahwa dia ttp dicintai :)
hukuman ini lebih efetif drpd kita orangtua menyentil, apalagi memukul, wahh haram itu