Kompas.com — Suka bercakap-cakap atau ceriwis merupakan salah satu pertanda kecerdasan karena berarti anak mampu menyerap informasi secara verbal, memahami, menarik kesimpulan, dan mengungkapkannya lewat keterampilan berbahasa yang baik.

Seperti dikatakan Ceti Prameswari, MPsi, sejatinya kelancaran anak berbicara dimulai pada usia 2 tahun. Di usia ini ia sudah bisa merangkai kata menjadi kalimat sederhana, kosakatanya semakin bertambah, dan penguasaannya terus berkembang. Apalagi jika lingkungan memberi stimulasi yang memadai.

Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan anak semakin meningkat. Ia pun menjadi lebih ceriwis. Lebih lanjut, anak jadi ceriwis karena ia merasakan kesenangan saat bereksplorasi dengan lingkungan, baik itu orang baru, hal-hal baru, maupun pengetahuan baru, dan sebagainya.

Selain itu, anak juga banyak bicara dengan tujuan mendapatkan perhatian lingkungan. Dia belajar dari pengalamannya, dengan banyak bicara, orang jadi memerhatikannya karena dianggap menarik atau lucu.

"Yang jelas, anak-anak yang senang bicara dan bercerita biasanya senang berinteraksi dan berani mengungkapkan apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan inginkan kepada orang lain," kata Ceti. Mereka memiliki potensi untuk bergaul dan mengembangkan relasi interpersonal yang lebih luas dibanding dengan anak-anak yang kurang terbuka dan kurang aktif bicara.