Moms, kemungkinan besar dalam bulan depan, saya akan mulai bekerja. Yang menjadi masalahnya adalah anak saya laras (5 tahun) dan shafira ( 4 bulan) belum pernah diasuh orang lain selain saya. Dan dalam hati saya sendiri masih ada sedikit keraguan dan " rasa bersalah" karena harus meninggalkan mereka untuk bekerja. tolong ya moms, ada yang bisa bantu tipsnya untuk menghilangkan perasaan ragu itu?
Dear Bunda, karena alasan Bunda bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, memang mau tak mau itu tetap dilakukan bukan? Artinya bekerjalah dengan tenang, dengan fokus agar bisa segera menyelesaikan tugas. Pulanglah ke rumah tanpa membawa PR, sehingga bisa fokus untuk bermain dengan anak-anak. Memang akan melelahkan sekali, namun kalau Bunda lakukan ini dengan penuh kesadaran (bahwa Bunda tetap dibutuhkan oleh anak-anak) dan kesabaran, anak akan tetap dekat dengan Bunda. Pada saat ini Bunda juga bisa mengecek bagaimana keseharian anak di rumah.
Karena anak tak biasa ditinggal, mungkin akan ada sedikit perubahan perilaku mereka, misalnya jadi lebih rewel dan agak sulit diatur. Tapi tenang saja, begitu mereka terbiasa, dan kalau Bunda tetap menjaga kedekatan dengan anak, tentunya anak akan kembali mudah diatur (tentu saja tak boleh lupa juga bahwa kalaupun anak jadi lebih nakal, mungkin itu karena dia semakin besar dan semakin pintar).
Soal aman atau tidak, coba Bunda bekerjasama dengan tetangga dan guru di sekolah anak. Guru bisa melaporkan kepada Bunda kalau ada hal-hal yang tak biasa terjadi pada anak. Tetangga juga bisa melaporkan kalau ada kejadian-kejadian yang mungkin tidak diceritakan oleh si pengasuh. Namun yang terpenting dari semua itu adalah Bunda tetap banyak berdoa agar anak-anak aman dalam lingdungan-Nya.
kebetulan saya juga sama seperti bunda saya bekerja dan kuliah...mmg waktu saya habis diluar sana...bunda arus cari pengasuh ntu yg benar2 asal ny jelas kalo perlu yah satu kampung dgn bunda...atau dicarie pengasuh lewat keluarga bunda atau suami bunda insya allah tak kan terjadie sesuatu yg tak diinginkan asal jelas asal usul pembantu tersebut...
hello mbk riri...memang dilema yach..buat ibu pekerja karier..utk meninggal kan anak..dulu saya pun punya perasaan khawatir yg sama seperti mbk riri..tapi syukur hal itu dpt teratasi..anak saya ..saya titipkan di tempat penitipan anak yg resmi dan berkwalitas baik..(krn wktu itu,orangtua saya tdk berada di jakarta)..di tempat penitipan anak itu ..sudah seperti PRE SCHOOL..anak kita di ajarkan pendidikan,bermain,dan kegiatan olahraga seperti berenang..dan di ajarkan jg ketrampilan pekerjaan tangan..dll..bila buah hati mbk riri gak ada yg jaga ..mbk riri bs coba seperti saya..cara ini aman kok..hehe..dan anak kita akan semakin cerdas lohhh... :) oh ya..tempat penitipan anak ..lokasi nya ada yg di daerah jln sudirman,jalan kuningan rasuna said..dll..tinggal mbk riri survey mana yg sesuai kriteria kita..biasa nya di TRIAL dulu buah hati kita slama seminggu..utk melihat buah hati kita betah atau tdk..setiap hari kita di kasih laporan tertulis ttg kegiatan dan tingkah pola buah hati kita slama di sana..:)
makasih atas masukannya moms, bunda sebelum menikah adalah wanita pekerja, setelah laras kakanya lahir berhenti sampai punya adek shafira. sekarang bunda bekerja juga dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan buah hati yg semakin naik, padahal pemasukan tetap, jadi suami mendukung bunda utk bekerja kembali dan membantu perekonomian keluarga. sungguh sebuah dilema...hiks..
Bun, lihat dengan teliti bun asal-usulnya jangan sampai nanti ada kejadian yang tidak menyenangkan walaupun sedikit, bunda juga harus rutin membangun komunikasi dengan anak walau saat bekerja, baik itu tlp anak atau ketika ada waktu bunda sempatin nemuin anak dengan mendadak, yang paling penting nich bunda harus konsul ama suami soal perekrutan pengasuh, suami sebaiknya dilibatin dalam perekrutan suami, karena masih kecil dan harus diasuh orang lain bunda harus menggunakan waktu yang sedikit yang berkualitas. kalau liburan berjalan-jalan atau mau tidur bacain cerita dll.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
3 November 2009, 05:21 AM
Karena anak tak biasa ditinggal, mungkin akan ada sedikit perubahan perilaku mereka, misalnya jadi lebih rewel dan agak sulit diatur. Tapi tenang saja, begitu mereka terbiasa, dan kalau Bunda tetap menjaga kedekatan dengan anak, tentunya anak akan kembali mudah diatur (tentu saja tak boleh lupa juga bahwa kalaupun anak jadi lebih nakal, mungkin itu karena dia semakin besar dan semakin pintar).
Soal aman atau tidak, coba Bunda bekerjasama dengan tetangga dan guru di sekolah anak. Guru bisa melaporkan kepada Bunda kalau ada hal-hal yang tak biasa terjadi pada anak. Tetangga juga bisa melaporkan kalau ada kejadian-kejadian yang mungkin tidak diceritakan oleh si pengasuh. Namun yang terpenting dari semua itu adalah Bunda tetap banyak berdoa agar anak-anak aman dalam lingdungan-Nya.
28 October 2009, 10:11 AM
28 October 2009, 08:41 AM
28 October 2009, 07:35 AM
28 October 2009, 07:30 AM