Lebaran telah usai (eh masih juga sih...bulan syawwal kan sebulan yah). Anak-anak, ada diantara kalian yang mendapat angpau? Kakek, nenek, om, tante... mereka semua biasanya memberi uang saku/angpau saat lebaran. Sekarang, setelah uangnya kalian hitung, mau kalian gunakan untuk apa semua uang yang terkumpul? Untuk jajan? Untuk beli peralatan sekolah? atau untuk keperluan lainnya? Nah ini saat yang tepat bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak akan pentingnya menabung.

Kita sering mendengar pepatah "Hemat pangkal kaya". Menabung memang hal yang penting. Dengan memiliki tabungan, kita dapat merencanakan hal-hal yang kita inginkan dan mempunyai cadangan dana saat diperlukan. Sebaliknya, dengan menghabiskan uang kita, maka hidup kita menjadi tidak terencana. Sikap suka menabung ini perlu kita tanamkan dalam diri anak-anak kita sejak masih kecil, karena sebagai orang tua, tentu kita ingin anak kita memiliki kebiasaan yang baik ini.

Bagaimana cara menanamkan kebiasaan ini pada anak-anak kita?

Cara kita menanamkan kebiasaan ini tentu berbeda-beda tergantung pada usia anak. Pada anak yang belum bersekolah atau masih TK, kita bisa memberi pengertian pada anak kita bahwa tidak semua hal yang dia inginkan bisa kita belikan. Misalnya, anak-anak ini harus dilatih bila ia ingin membeli makanan berarti dia tidak dapat membeli mainan. Untuk anak seumur ini, mungkin tidak bijaksana bila kita memberikan uang karena pada usianya yang masih kecil, ia tidak mengerti tentang uang dan tentang berapa yang harus ia bayar. Tetapi, kita bisa mengenalkan uang pada anak kita, misalnya dengan membiarkan ia memegang uang untuk kemudian dibayarkan pada kasir. Ini merupakan langkah pertama anak mengenal uang.

Untuk anak-anak yang sudah memasuki SD, kita dapat memberikan uang saku pada anak kita dan mengenalkannya pada jajan dan menabung. Kita dapat mengajarkan manfaat menabung dengan menanyakan barang apa yang dia inginkan kemudian membantu memberitahu cara menabung agar ia dapat memiliki barang tersebut. Misalnya, saat dia menginginkan tas sekolah baru kita tidak langsung membelikannya tetapi mengajak dia untuk menabung dari uang jajannya agar dapat memiliki tas sekolah yang dia inginkan. Hal ini dapat membantunya untuk lebih semangat dalam menabung dan anak akan mengerti apa manfaat menabung.

Anak-anak yang tidak terbiasa menabung, biasanya akan menghabiskan uang yang diberikan padanya. Orang tua dapat membantu menghilangkan kebiasaan jajan pada anak-anak dengan menjelaskan bahwa bila semua uang yang diberikan digunakan untuk jajan, berarti tidak ada uang yang ditabung dan akibatnya anak tidak dapat membeli barang yang ia inginkan.

Pilih celengan (money box/piggy bank) dengan bentuk yang lucu agar anak-anak semangat dalam menabung. Sekarang tersedia bentuk-bentuk yang lucu dengan berbagai warna menarik, juga gambar karakter tokoh film anak-anak. Untuk celengan dari bahan keramik, biasanya untuk mengambil uangnya kita harus memecahkannya. Sekarang ada juga yang sudah dilengkapi dengan kunci. Ketika ingin mengambil uangnya, kita tinggal membukanya saja dan celengan masih bisa digunakan untuk menabung lagi. Untuk tabungan yang mulai bernilai besar, anak-anak bisa dibukakan rekening atas nama anak.

Orang-tua harus memberikan teladan/contoh dalam menabung. Bila kita menganjurkan anak kita menabung tetapi kita sendiri sering belanja, tentu anak-anak akan protes pada diri kita. Hal lain yang harus diingat adalah karena mereka masih anak-anak, maka buat agar menabung sebagai sesuatu yang fun. Tidak berarti bahwa semua uang mereka harus ditabung, tetapi biarkan sebagian uang dapat mereka gunakan untuk kesenangan mereka sehingga mereka tidak merasa terbebani.

Intinya ajari anak untuk menghargai uang, untuk mendapatkan uang diperlukan kerja keras, dengan menabung anak-anak bisa membeli barang yang sudah mereka rencanakan (tentu barang yang bermanfaat), bisa juga untuk membantu mereka yang membutuhkan atau berbagi untuk sesama.

Semoga bermanfaat!