semakin bertambah umur anak saya, sikapnya semakin membuat saya pusing. yang suka ngambekanlah, suka marah-marah, bandelnya minta ampun. kalau disabari gak pernah mau nurut tapi kalau saya sudah marah-marah baru dianya nurut. mulai dari makan, tidur siang dan belajar harus dimarahi dulu baru nurut.
mungkin ibu-ibu bersedia memberikan solusi pada saya. agar tiap-hari saya tidak marah2 terus.
Mungkin tadi pagi papanya anak2 sedang banyak pikiran ya....jadi terpancing emosinya. Sebisa mungkin kita jangan terpancing emosi di saat menghadapi anak. Karena anak mencontoh apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan. Dan memang tidak mudah mengontrol emosi.
Apalagi anak masih kecil dan dia masih ingin bermanja2 dengan ortunya. Tp dia merasa ortunya lebih memperhatikan yg lain spt adiknya mungkin. Bisa jadi itu adalah cara memancing perhatian orangtuanya, walaupun dengan berlaku spt itu dia sudah tau akibatnya.
Saya sendiri suka kesal kalau lihat anak tidak mau menuruti apa yg kita katakan. Di saat2 spt itu saya berusaha menekan emosi saya dengan diam spy tidak ikutan terpancing emosi. Saya hanya mengeluarkan kalimat2 singkat dan biasanya anak langsung mengerti situasinya kalau saya sudah mulai kesal.
Biasanya kalau kita sudah bersikap keras pada anak, kita sendiri akan menyesal. Untuk itu kita perlu juga berbesar hati dan mau meminta maaf. Apalagi kalau sudah keluar kata2 “kasar”. Kita jelaskan kenapa sampai terjadi spt itu dan berusaha tidak mengulanginya lagi. Anak juga py perasaaan sama spt kita, dia akan ikut sedih jika melihat kita bersedih.
Semoga kita sebagai orangtua bisa diberi kesabaran lebih ya Bunda....
usia anak saya jalan 7 tahun. apakah kenakalan anak saya itu karena dia cemburu sama adik-adiknya. tadi pagi karena debelum berangkat sekolah dia tidak mau dihabiskan susunya katanya dia sudah kenyang dan mau muntah (saya tidak percaya karena biasanya dia seperti itu biar saya bilang gak papa) akhirnya papanya marah dan telinga anak saya dijewer dan dikatai "TOLOL" dan pagi itu diucapkan berkali-kali sampai anak saya benar-benar mendengarnya. saya kaget. dan marah2. apakah nantinya akan berpengaruh pada anak saya ya. terutama pada psikologinya (yang suka dimarahi, dipukul dan dikatai yang kurang baik)
bunda anak kecil memang lagi aktif2nya, ingin tahu banyak soal ini & itu, dia aktif melakukan apa saja yang menurut dia menyenangkan tapi bukan berarti dia "NAKAL" lho, dikasih tahu mana yang baik & yang buruk, yang berbahaya tidak boleh dilakukan, bunda antisipasi kalo kira2 benda2 yang berbahaya disimpan & dijauhkan ketempat yang ga bisa si kecil jangkau. kalo bunda marah2 terus bisa2 bundanya yang cape & ntar darah tinggi lho...
bersabar aja bunda bicara dengan nada pelan & halus tatap mata si kecil insya allah dia mengerti.
Salam kenal Bunda.... anaknya umur berapa skr?
Wah, kita hampir sama deh ceritanya. Kadang anak saya juga suka begitu. Mungkin anak2 kita berlaku begitu karena sudah semakin banyak kepandaiannya. Dia bisa bersikap ngambekan mungkin karena kadang2 senjata ini ampuh untuk mendapatkan keinginannya. Akhirnya saya mulai mempelajari kapan dia suka bersikap spt itu.
Setelah saya perhatikan dia berlaku begitu kalau ada orang2 di sekitarnya suka memanjakan dan menuruti apa yg dia minta. Di saat2 santai saya suka menagajak dia berdiskusi dengan unsur menasehatinya agar bisa berperilaku lebih baik. Kalau dalam kondisi ini anak lebih mudah menerima apa yg kita nasihati. Nanti kalau dia mulai menunjukkan perilaku buruknya saya ingatkan perjanjian yg sudah kita sepakati awalnya. Jika ia masih tetap melanggar, baru saya mulai menunjukkan sikap tegas, dan tidak akan menuruti keinginannya karena kita tetap harus disiplin.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
16 February 2011, 09:37 AM
16 February 2011, 09:22 AM
Apalagi anak masih kecil dan dia masih ingin bermanja2 dengan ortunya. Tp dia merasa ortunya lebih memperhatikan yg lain spt adiknya mungkin. Bisa jadi itu adalah cara memancing perhatian orangtuanya, walaupun dengan berlaku spt itu dia sudah tau akibatnya.
Saya sendiri suka kesal kalau lihat anak tidak mau menuruti apa yg kita katakan. Di saat2 spt itu saya berusaha menekan emosi saya dengan diam spy tidak ikutan terpancing emosi. Saya hanya mengeluarkan kalimat2 singkat dan biasanya anak langsung mengerti situasinya kalau saya sudah mulai kesal.
Biasanya kalau kita sudah bersikap keras pada anak, kita sendiri akan menyesal. Untuk itu kita perlu juga berbesar hati dan mau meminta maaf. Apalagi kalau sudah keluar kata2 “kasar”. Kita jelaskan kenapa sampai terjadi spt itu dan berusaha tidak mengulanginya lagi. Anak juga py perasaaan sama spt kita, dia akan ikut sedih jika melihat kita bersedih.
Semoga kita sebagai orangtua bisa diberi kesabaran lebih ya Bunda....
16 February 2011, 08:56 AM
16 February 2011, 08:42 AM
bersabar aja bunda bicara dengan nada pelan & halus tatap mata si kecil insya allah dia mengerti.
16 February 2011, 08:42 AM
Wah, kita hampir sama deh ceritanya. Kadang anak saya juga suka begitu. Mungkin anak2 kita berlaku begitu karena sudah semakin banyak kepandaiannya. Dia bisa bersikap ngambekan mungkin karena kadang2 senjata ini ampuh untuk mendapatkan keinginannya. Akhirnya saya mulai mempelajari kapan dia suka bersikap spt itu.
Setelah saya perhatikan dia berlaku begitu kalau ada orang2 di sekitarnya suka memanjakan dan menuruti apa yg dia minta. Di saat2 santai saya suka menagajak dia berdiskusi dengan unsur menasehatinya agar bisa berperilaku lebih baik. Kalau dalam kondisi ini anak lebih mudah menerima apa yg kita nasihati. Nanti kalau dia mulai menunjukkan perilaku buruknya saya ingatkan perjanjian yg sudah kita sepakati awalnya. Jika ia masih tetap melanggar, baru saya mulai menunjukkan sikap tegas, dan tidak akan menuruti keinginannya karena kita tetap harus disiplin.