Bagi orang dewasa tidak sulit agar mengunyah permen karet agar tidak tertelan. Lain halnya dengan anak-anak, sebagian besar dari mereka tentu belum memiliki mekanisme mengunyah dan menelan dengan baik, serta tidak menyadari bahaya dari permen karet bila tertelan. Lalu, apa yang yang terjadi bila permen karet tertelan anak-anak?

Beberapa informasi yang beredar di dunia maya menyebutkan, permen karet yang tertelan takkan terurai oleh usus dalam kurun waktu yang lama. Namun informasi tersebut tidaklah benar. Sekalipun permen karet tidak bisa diproses oleh usus, tapi sistem pencernaan segera membuangnya melalui feses.

Meski demikian, anak-anak patut waspada untuk tidak menelan permen karet. Situs Kidshealth, (3/1), menuliskan jika permen karet yang tertelan besar atau sering tertelan permen karet yang kecil-kecil bisa menimbulkan bahaya seperti dapat menghambat saluran pencernaan.

Oleh karena itu, situs tersebut, menyarankan anak di bawah usia 5 tahun tidak diberikan permen karet, karena di usia tersebut anak belum bisa memahami bahwa permen karet tidak boleh ditelan.

Umumnya, permen karet terbuat dari pemanis, perasa dan bahan sintetis (gum resin). Tubuh manusia dapat menyerap pemanis seperti gula dan bisa menambah kalori jika permen karet tersebut mengandung gula yang tinggi. Namun pencernaan manusia tidak bisa mencerna makanan bersifat sintesis.

Pada saat tubuh mengenal objek makanan berupa sintesis,dengan bantuan gerakan peristaltik dari usus, maka permen karet tersebut akan keluar saat orang BAB.

Resiko terbesar ketika permen karet tertelan oleh anak-anak adalah tersedak. Resiko ini biasanya terjadi pada anak-anak yang belum memiliki mekanisme mengunyah dan menelan makanan dengan baik. Ini bisa berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian.

Sementara itu, untuk anak yang lebih tua atau orang dewasa tidak terlalu memiliki risiko yang berbahaya jika tertelan permen karet. Tapi tidak ada salahnya jika orangtua memberikan pengertian terlebih dahulu sebelum memberikan permen karet pada anaknya