Anak yang alergi terhadap udara mungkin saja bersin-bersin, gatal-gatal pada hidung dan mata, serta tersumbat hidungnya. Sementara AC dan air purifier bisa membantu, obat-obatan alergi kadangkala diperlukan untuk mencegah tersumbatnya hidung yang kronis. Untuk dipertimbangkan:

Mengantuk akibat antihistamine yang diminumkan malamnya bisa berlanjut hingga keesokan harinya bagi sebagian anak, kata Gary Kay, Ph.D., associate professor bagian saraf pada Georgetown University School of Medicine, Washington, DC.

Bahkan beberapa obat-obatan yang diberikan pada siang hari bisa membuat anak mengantuk, apalagi kalau di dalamnya terkandung cetirizine atau diphenhydramine. Kedua bahan terakhir ini memiliki efek menenangkan.

Antihistamine yang tidak berefek menenangkan adalah pilihan terbaik, meski 1 dari 8 anak mungkin saja tetap mengantuk, kata Paul Ehrlich, M.D., coauthor dari What Your Doctor May Not Tell You About Children’s Allergies dan Asthma. Coba berikan 1 dosis dulu pada pagi hari di akhir pekan. Jika ia terkantuk-kantuk, disimpan dulu dan berikan malamnya saja.

Antihistamine yang dijual bebas bisa jadi malah tidak membuahkan hasil. Kandungan aktif bisa “betah”dalam aliran darah, dan anak jadi mabuk. Jika ini yang terjadi, konsultasikan dengan dokter anak Anda. Bisa jadi, anak butuh cairan berdosis rendah dan diberikan lebih sering.

Semprotan penghilang sumbatan pada hidung yang dijual bebas hanya boleh dipakai selama 3-4 hari saja. Tapi, dokter anak bisa saja meresepkan semprotan antihistamine hidung atau steroid untuk hidung yang tersumbat; serta obat tetes mata antihistamine untuk mata yang gatal.