WASPADAI GEJALA CAMPAK PADA ANAK ANDA
Campak / Measles / Rubeola adalah suatu penyakit yang timbul mendadak, dengan gejala dominan berupa ruam pada kulit yang disebabkan oleh virus campak (Paramyxovirus). Penyakit ini yang menular lewat udara ini menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah muncul ruam.


Jika seseorang pernah terkena campak, maka seuumur hidup dia akan kebal terhadap penyakit ini. Dengan imunisasi yang intensif, terbukti terjadi penurunan jumlah kasus secara signifikan.

Yang Rentan terhadap penyakit ini adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi, remaja dan dewasa muda yang belum mendapat imunisasi kedua.

Gejala klinis

Gejala klinis campak dibagi atas 3 periode, yaitu periode prodromal, erupsi dan convalescence. Periode inkubasi adalah 10-11 hari, diawali dengan gejala panas dan nyeri otot (malaise). Gejala panas yang terjadi terus meningkat dan dalam 24 jam kemudian, munculah gejala 3c yaitu coryza / pilek, conjunctivitis / radang mata dan cough / batuk sebagai gejala periode prodromal. Coryza yang terjadi sama dengan penyakit flu yang berat, awalnya bersin disusul hidung buntu dengan ingus yang kental kekuningan. Nyeri telan juga dapat terjadi Conjuctivititis ditandai dengan mata merah, kelopak mata bengkak, mata berair dan silau bila kena cahaya. Cough/ batuk bertahan agak lama bisa sampai beberapa minggu. Ketiga gejala makin lama makin memberat, mencapai puncaknya pada periode erupsi, yaitu saat mulai muncul ruam pada hari ke-4 panas dan segera menghilang saat temperatur normal yaitu saat ruam sudah menyebar ke seluruh tubuh. Dua hari sebelum ruam muncul ada tanda klinik yang spesifik dari penyakit campak yaitu sekelompok bintik putih kecil yang terletak di mulut bagian dalam (mukosa bucal pipi) yang disebut koplik’s spot. Ruam yang menandai periode erupsi berupa ruam kemerahan mendatar atau menonjol (erythromakulopapuler) muncul dari perbatasan rambut kepala, dahi, belakang telinga, kemudian menyebar ke muka, leher, tubuh, ekstremitas atas, terus ke bawah. Saat ruam muncul, suhu meningkat lebih tinggi dari semula bisa mencapai 38.5oC - 40oC sehingga anak bisa mengalami kejang demam. Selain itu batuk dan diare bertambah parah, sehingga anak bisa sesak nafas atau dehidrasi. Ruam ini bertahan 3-5 hari. Begitu ruam sudah menyebar ke seluruh tubuh, panas turun, coryza dan conjunctivitis menghilang, kemudian ruam menghilang sesuai dengan urutan lokasi munculnya ruam. Ini yang disebut stadium penyembuhan (convalescence). Awalnya ruam menghitam kemudian mengelupas. Apabila pada periode convalescence keadaan pasien tetap panas, berarti ada komplikasi yang terjadi.

Campak dapat menjadi berat pada pasien dengan gizi buruk dan anak yang lebih kecil. Beberapa Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit campak adalah diare dengan dehidrasi, infeksi telinga tengah (otitis media), laringotrakeobronkitis, infeksi saluran napas bawah (bronkopneumonia), infeksi otak (ensefalitis akut), reaktivasi tuberculosis, malnutrisi, subacute sclerosing panencephalitis.

Diagnosis

Diagnosis penyakit campak berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dari dokter. Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium sel darah tepi dan antibody IgM anti campak pada hari 1-3 munculnya ruam.

Penanganan

Penyakit campak bersifat self limited, tidak ada pengobatan khusus untuk campak, tidak tersedia anti viral spesifik dan antibiotika tidak mempengaruhi perjalanan penyakit, sehingga pengobatan penyakit ini bersifat suportif. Pengobatan suportif terdiri dari tirah baring di tempat tidur, pemberian cukup cairan dan makanan bergizi, antikonvulsi (diazepam melalui anus) bila kejang, antipiretik (parasetamol) sebagai penurun panas, dan pemberian vitamin A 100.000 IU. Anak perlu dirawat inap bila suhu badan lebih dari 39oC, dehidrasi, kejang, susah makan dan ada komplikasi. Imunisasi campak termasuk dalam program imunisasi nasional, diberikan pada umur 9 bulan. Imunisasi campak dapat diberikan kombinasi dengan imunisasi untuk gondongan/mumps dan campak jerman/rubella (MMR) pada umur 12-15 bulan, dilanjutkan dosis kedua umur 5-6 tahun. Imunisasi mempunyai peranan dalam mencegah dan memberantas penyakit.