Belum adanya pedoman jenis imunisasi untuk orang dewasa bagi penduduk Indonesia membuat kita harus rajin melihat rekam jejak penyakit yang banyak timbul. Sebagian kalangan medis setuju bahwa imunisasi yang sebaiknya diterima orang dewasa di negara kita adalah hepatitis B, tetanus, typhus, dan rubella.

Sementara itu, beberapa orang lain yang tergolong berisiko untuk tertular penyakit, perlu mendapatkan imunisasi jenis yang lain lagi. Kelompok orang berisiko itu dibedakan atas: 1. Riwayat paparan Orang yang pernah terluka, misalnya menginjak paku, berarti ia berisiko terkena tetanus. Maka, sebaiknya orang tersebut menerima vaksinasi tetanus. 2. Risiko pekerjaan Para tenaga kesehatan (dokter, perawat) dan tenaga laboratorium yang sering melakukan kontak dengan cairan tubuh manusia dianjurkan mendapat vaksinasi hepatitis B. Sementara pada orang yang bekerja dengan binatang, seperti dokter hewan, pemelihara binatang, sebaiknya melakukan vaksinasi rabies. 3. Usia lanjut Di Amerika Serikat, orang yang berusia lanjut diwajibkan untuk menjalani vaksinasi influenza dan pneumokok. 4. Imunokompromais Penderita HIV dan orang yang harus menjalani cuci darah disarankan melakukan vaksinasi pneumokok, influenza, dan hepatitis B. 5. Rencana bepergian Orang-orang yang akan bepergian (sebagai turis atau karena kepentingan lain) terutama yang akan berdiam dalam waktu yang cukup lama (mingguan atau lebih) di suatu tempat sebaiknya memerhatikan kondisi kesehatan tempat yang akan dikunjunginya. Bila daerah yang dikunjungi termasuk rawan untuk terjadi penularan, lakukanlah vaksinasi. Contoh jenis vaksinasi ini adalah vaksinasi Japanese B enchephalitis, tifoid, dan Yellow fever (sesuai dengan kondisi daerah setempat).

infobunda.com