Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat diupayakan dengan beberapa cara antara lain :

1. Secara Internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25 hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.

2. Secara Eksternal

Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM) memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
Selain cara-cara tersebut di atas,upaya terbaik untuk mengurangi dampak negatif makanan cepat saji adalah dengan berupaya sebisa mungkin untuk menjauhinya.Karena meskipun terlihat menarik namun suatu saat justru akan berbalik membuat anda sakit.Seperti pada uraian sebelumnya bahwa makanan fast food dapat memicu terjadinya berbagai penyakit,untuk meminimalisir dampak-dampak negatit fast food sebaiknya anda mengkonsumsi Xamthone plus yang mampu mengobati berbagai penyakit yang mungkin timbul akibat dipicu oleh kebiasaan makanan cepat saji.