MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Siklus ini merupakan kondisi yang memang harus dijalani setiap perempuan setelah menstruasi dan kehamilan.

Tetapi nyatanya sebagian besar perempuan kerap khawatir dalam menghadapi masa menopause terkait dengan reproduksi dan kehidupan seksnya.

Kini, perempuan bisa tetap subur tanpa batas waktu setelah peneliti berhasil menguji coba transplantasi ovarium yang tetap bisa menyebabkan kelahiran dan menunda menopause.

Transplantasi ovarium adalah sebuah teknik untuk menghapus potongan ovarium, menyimpannya selama beberapa dekade, kemudian menggantinya dengan operasi yang secara efektif menunda menopause, kata dokter.

Gagasan kontroversial ini memungkinkan perempuan karier memiliki polis asuransi kesuburan sehingga mereka tetap dapat menemukan pasangan dan merasa aman secara finansial sebelum memulai sebuah keluarga.

Dengan menunda menopause, mereka juga bisa menghindari peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung yang berhubungan dengan kesuburan, tetapi mungkin meningkatkan risiko kanker payudara dan rahim.

Dr Sherman Silber, ahli bedah dari Amerika, telah mempraktikkan transplantasi ini kepada 11 perempuan di Rumah Sakit St Luke di St Louis, Missouri, AS. Ia mengatakan bahwa temuan ini akan membuat perempuan tidak perlu melihat jam tubuh mereka.

"Perempuan yang lahir hari ini memiliki kesempatan 50 persen hidup sampai usia 100tahun. Itu berarti mereka akan menghabiskan setengah dari hidup mereka pascamenopause," kata Dr Silber.

"Tapi, kini Anda bisa menjalani transplantasi ovarium dan kemudian mendapatkannya kembali mendekati usia menopause. Beberapa perempuan mungkin tetap ingin menjalani menopause, tetapi yang lain mungkin tidak," katanya.

Di Belgia, seorang perempuan bisa melahirkan setelah jaringan ovarium nya dibekukan selama satu dekade. Di Italia, seorang perempuan melahirkan seorang bayi perempuan sehat setelah ovariumnya dibekukan selama tujuh tahun. Dr Silber menambahkan bahwa ovarium dapat dibekukan selama beberapa dekade lalu dicairkan bila diperlukan dan efektivitasnya menjadi sama dengan ovarium 'segar'. Penemuan ini dipresentasikan di Masyarakat Eropa untuk Reproduksi Manusia dan Embriologi (ESHRE) di Istanbul.