Anak yang susah bangun biasanya karena waktu tidurnya kurang. Cara untuk tahu berapa lama dia butuh waktu tidur bisa begini nih: cek jam berapa anak tidur, misalnya jam 10. Esoknya, biarkan dia bangun sendiri tanpa dibangunkan. Ketika dia sudah segar, cek lagi jamnya, misalnya jam 9 siang. Kemungkinan besar, ia butuh waktu tidur sehari sejumlah 11 jam (dari jam 10 sampai jam 9). Coba lakukan pengecekan ini beberapa kali sehingga lebih yakin. Paling enak mengeceknya adalah di hari libur, sehingga tak perlu terburu-buru dengan berbagai kegiatan lain.
Nah kalau sudah ketahuan jumlahnya adalah 11 (misalnya), maka tentukan dulu kapan saja anak harus tidur. Contohnya anak tidur siang sekitar jam 3-5 (sudah 2 jam), jika harus bangun jam 5 pagi, maka anak harus tidur jam 8 kan, karena ia masih butuh 9 jam lagi untuk memenuhi 11 jam tidurnya. Nah, mana yang lebih enak buat Bunda, apakah tidur siangnya diperlama atau tidur malamnya dipercepat mulainya? Bunda dan Ayah yang menentukan tentunya. Kalau merasa anak sudah bisa diajak diskusi (biasanya sekitar usia 2-3 tahun sudah bisa, pertanyaan pilihan sederhana), lebih baik anak juga ikut ditanya dia mau tidur jam berapa, sekaligus belajar bernegosiasi.
Untuk membuat anak tidur pada waktu yang kita tentukan, kita perlu mengatur berat ringan aktivitas anak. Pada saat kita mengharapkan anak bangun, kita tingkatkan aktivitasnya menjadi lebih aktif, sementara 1-2 jam sebelum tidur aktivitasnya sudah mulai lebih tenang. Dengan begitu energi anak akan terpakai dengan optimal. Contohnya nih, ketika di siang hari, anak banyak berlari, melompat, jangan sampai dia menonton TV. Nah, ketika sudah sore hari, kalau Bunda ingin dia tidur jam 8, selambat-lambatnya jam 7 Bunda sudah memulai ritual sebelum tidur seperti mencuci kaki tangan dan sikat gigi, masuk ke kamar, mulai membaca atau berdongeng sambil duduk, berdoa, lalu dipeluk sebentar sambil dia tertidur dengan lampu yang sudah dimatikan atau diremangkan.
Kalau ternyata anak tetap tak mau tidur, abaikan saja, tak usah lagi diajak main sampai dia tertidur sendiri. Beberapa orangtua sering pura-pura tidur dalam usaha mengabaikan anak yang masih minta bermain padahal sudah waktunya tidur. Soalnya nih kalau dia mengajak main dan ortunya ikut main (walaupun sambil marah), yang anak pahami adalah ortu toh masih mau diajak main, jadi buat apa dia tidur. Sudah tentu untuk mengabaikan anak, ortu harus yakin bahwa kamar anak aman, sehingga aktivitas apapun yang dilakukan anak tidak akan membahayakan dirinya.
anak sy sblm tdr sll sy bacakan crita dari mjlh ank2. kami g langganan tp sll bli byk pas ada even book fair, msq 2nd tapi layak pakai. stlh baca dongeng, lampu kamar agak ditemaramkan. buat suasana kamar senyaman mungkin. jangan pake kamar selain untuk tidur. untuk bangunnya, mgkn anda perlu mengelus ank pelan2 sambil dibangunkan. klo sudah agak besar, cb pake weker suara ayam/adzan, dll dan ingatkan jadwal anak hari itu, entah ke sekolah/janji anda untuk mengajaknya bersepeda bersama di pagi hari .
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
11 March 2011, 07:24 AM
1 October 2009, 04:32 AM
Nah kalau sudah ketahuan jumlahnya adalah 11 (misalnya), maka tentukan dulu kapan saja anak harus tidur. Contohnya anak tidur siang sekitar jam 3-5 (sudah 2 jam), jika harus bangun jam 5 pagi, maka anak harus tidur jam 8 kan, karena ia masih butuh 9 jam lagi untuk memenuhi 11 jam tidurnya. Nah, mana yang lebih enak buat Bunda, apakah tidur siangnya diperlama atau tidur malamnya dipercepat mulainya? Bunda dan Ayah yang menentukan tentunya. Kalau merasa anak sudah bisa diajak diskusi (biasanya sekitar usia 2-3 tahun sudah bisa, pertanyaan pilihan sederhana), lebih baik anak juga ikut ditanya dia mau tidur jam berapa, sekaligus belajar bernegosiasi.
Untuk membuat anak tidur pada waktu yang kita tentukan, kita perlu mengatur berat ringan aktivitas anak. Pada saat kita mengharapkan anak bangun, kita tingkatkan aktivitasnya menjadi lebih aktif, sementara 1-2 jam sebelum tidur aktivitasnya sudah mulai lebih tenang. Dengan begitu energi anak akan terpakai dengan optimal. Contohnya nih, ketika di siang hari, anak banyak berlari, melompat, jangan sampai dia menonton TV. Nah, ketika sudah sore hari, kalau Bunda ingin dia tidur jam 8, selambat-lambatnya jam 7 Bunda sudah memulai ritual sebelum tidur seperti mencuci kaki tangan dan sikat gigi, masuk ke kamar, mulai membaca atau berdongeng sambil duduk, berdoa, lalu dipeluk sebentar sambil dia tertidur dengan lampu yang sudah dimatikan atau diremangkan.
Kalau ternyata anak tetap tak mau tidur, abaikan saja, tak usah lagi diajak main sampai dia tertidur sendiri. Beberapa orangtua sering pura-pura tidur dalam usaha mengabaikan anak yang masih minta bermain padahal sudah waktunya tidur. Soalnya nih kalau dia mengajak main dan ortunya ikut main (walaupun sambil marah), yang anak pahami adalah ortu toh masih mau diajak main, jadi buat apa dia tidur. Sudah tentu untuk mengabaikan anak, ortu harus yakin bahwa kamar anak aman, sehingga aktivitas apapun yang dilakukan anak tidak akan membahayakan dirinya.
29 September 2009, 11:36 AM