Stimulasi sebaiknya dilakukan sejak bayi masih di dalam kandungan. Stimulasi ini tak kalah pentingnya dengan nutrisi, karena stimulasi dapat merangsang terbentuknya sinaps yang dapat memudahkan komunikasi antar sel saraf.

Bila janin masih dalam kandungan, stimulasi dapat dilakukan oleh ibu atau ayah, misalnya dengan mengajaknya bicara, membacakan buku cerita, mendengarkan musik-musik jenis tertentu, dan membelai belai perut.

Bila bayi sudah lahir, stimulasi ini juga masih perlu dilakukan terus menerus, mengingat proses brain spurt masih terjadi hingga anak berusia 2-3 tahun. Stimulasi juga merupakan alat bantuguna membentuk rasa percaya diri anak. Stimulasi sudah dimulai pada bayi yang baru lahir, karena ia sudah dapat mengamati lingkungan barunya dan wajah. Berikutnya, tahap sensori-motor mulai berkembang yang menyangkut panca indera (penglihatan, raba, bau, penciuman, dan pendengaran) mulai berkembang.

Berikut Tips untuk menstimulasi si kecil :

1. Memperkenalkan benda dengan berbagai tekstur, dari yang halus, licin hingga kasar.
2. Kenali berbagai warna dan bentuk.
3. Mengenali suara-suara di sekitarnya, misalnya suara binatang, klakson mobil, dll.
4. Ajak menyanyi, mendengarkan lagu, bercerita, membaca buku cerita.
5. Bermain ‘cilukba’, menyembunyikan benda-benda lalu ajak anak untuk mencarinya.

infoanak.com