Setelah umur satu tahun, faktor penyebab perilaku makanan diemut semakin bervariasi, seperti di bawah ini.

Salah satu sebab anak mengemut makanan adalah bentuk protes lantaran dipaksa makan. Akibat pemaksaan yang tidak menyenangkan, acara makan pun diidentikkan oleh anak sebagai aktivitas yg tidak menyenangkan, sehingga ia lebih senang untuk mengemutnya.

Solusinya dengan membuat acara makan menjadi menyenangkan dan tidak melakukan pemaksaan terhadap anak untuk makan. Pasang senyum yang manis saat menemaninya makan dan sebisa mungkin tidak terlalu banyak mengomentari perilaku mengemutnya, tetapi segera puji ia ketika mulai mengunyah. Atau lakukan pendekatan positif lainnya seperti membujuk sambil bercerita tentang makanan yang sedang dimakannya.

Anak takut dimarahi oleh orang tuanya dan buka mulut hanya karena itu merupakan kewajiban. Ia tidak menemukan enaknya makan, alhasil makanan itu cuma diemutnya.

Solusinya sama dengan yang di atas, yaitu membuat acara makan selalu menyenangkan dan hindari pemaksaan terhadap anak untuk makan. Jangan lupa tersenyum, merayu, dan memujinya, sambil berkomunikasi dengannya tentang makanan yang sedang disantap.

Perilaku mengemut makanan bisa juga terjadi karena anak terlalu asyik dengan aktivitas selain makan, anak pun “lupa” kalau di mulutnya masih ada makanan. Hati-hati jangan sampai hal ini luput dari perhatian orang tua ketika terjadi pertama kali, karena anak akan pikir kebiasaan ini dibolehkan.

Solusi untuk hal ini adalah berhenti bermain sampai acara makan selesai dan minta anak mengunyah makanannya lebih dulu. Bisa juga membagi makanannya menjadi beberapa porsi kecil. Kalau porsi kecil itu sudah habis, anak boleh main sebentar sekitar lima menit, kemudian menghabiskan porsi kecil selanjutnya. Penting untuk membiasakan anak makan di meja makan, televisi dimatikan, tidak sambil bermain atau berjalan-jalan. Orang tua bisa menjadikan acara menonton televisi atau bermain sebagai hadiah kalau ia sudah menyelesaikan makannya. Tentukan jadwal makan dan jadwal bermain yang relatif tetap setiap hari sehingga anak tahu dan bisa bersiap makan pada waktunya dan melakukan aktivitas selain makan di waktu yang lain.

Atau mengemut makanan bisa jadi terjadi karena anak bosan dengan makanan yang sama setiap harinya. Jangankan anak kecil, orang dewasa pun tidak akan antusias melihat menu makanan yang relatif sama setiap harinya. Ia jadi tidak semangat makan dan akhirnya perilaku mengemut makanan terjadi.

Sebagai solusinya variasikan rasa dan bentuk makanan setiap harinya, bisa juga dihias dan dibuat dalam bentuk yang menarik supaya selera makan anak tergugah dan ia pun bersemangat untuk mengunyah.

Perilaku mengunyah bisa juga merupakan indikasi bahwa anak sudah kenyang tapi masih saja terus disuruh makan. Biasanya perilaku mengemut baru terjadi di akhir-akhir acara makan. Ia pun lebih memilih mengemut supaya tidak disodori makanan lagi.

Untuk solusinya adalah menawari anak untuk menyudahi acara makan jika porsi makannya sudah cukup.