Mengapa rambut bayi (yang baru lahir) cenderung tipis dan tidak lebat? Hal ini disebabkan karena rambut yang tumbuh dari folikel saat janin masih di rahim ibu belum sepenuhnya luruh atau rontok. Karena itu pada sebagian masyarakat kita ada kebiasaan untuk menggunduli rambut bayinya saat bayi berusia di atas 40 hari. Tradisi ini bertujuan agar rambut bawaan dari rahim itu rontok dan digantikan dengan rambut baru yang lebih lebat dan hitam (tergantung dari warna rambut kedua orangtuanya). Ketika Anda mencukur rambut bayi harus sangat hati-hati, karena kondisi kulit kepala bayi masih sangat lembut (lunak). Karena itu biasanya pada masyarakat suku bangsa tertentu lebih mempercayakan kegiatan tersebut pada dukun bayi yang jelas-jelas lebih berpengalaman.

Kemudian kalau bayi Anda menyusu pada ibunya, hal ini akan sangat membantu kesuburan rambut bayi. Maka sang ibu pun dianjurkan untuk mengkonsumsi sari kacang hijau atau susu kedelai. Sehingga air susu ibu (ASI) yang diminum bayi akan mempengaruhi kesuburan dan pertumbuhan rambutnya. Jangan khawatir bahwa rambut bayi yang tipis ini sebagai keturunan (genetik) dari leluhurnya misalnya.

Jika pun kondisinya demikian sebagai orangtua Anda masih bisa mengupayakan agar rambut buah hati Anda tubuh subur dan hitam legam. Caranya dengan rajin menggosok-gosokkan lidah buaya atau kemiri (bakar) yang sudah dihancurkan. Atau coba menggunakan minyak cem ceman dan gosokkan pada kulit kepala bayi.

Tapi hati-hati jangan sampai mengenai mata. Karena itu sebaiknya lakukan saat bayi masih tidur dan sesudah itu bilas (lap) bersih dengan air hangat (gunakan sampo bayi saat membilas). Mudah-mudahan bila ini sering dilakukan bayi Anda akan memiliki rambut yang hitam dan tebal. Dan jadikan kebiasaan seperti ini hingga dia remaja. Semoga berhasil.