Setiap orang tua tentunya ingin memiliki anaknya pintar atau memiliki daya ingat yang kuat. Dengan memiliki daya ingat yang kuat tentunya orang tua mengharapkan anaknya akan mudah menyerap pelajaran di sekolah namun selanjutnya tidak mudah lupa kembali. Dengan demikian ketika si anak mengahadapi ujian atau test, anak yang memiliki daya ingat yang kuat tidak akan kesulitan dalam menjawab soal-soal yang ditanyakan karena tentunya jawaban-jawaban yang ada telah tertancap di pikirannya. Namun tidaklah mudah memiliki anak yanng memiliki daya ingat yang kuat. Dibutuhkan banyak hal untuk mewujudkannya. Dimulai dari faktor genetis, faktor nutrisi dan yang terakhir alah faktor cara belajar atau latihan. Berikut kami akan membahas bagaimana cara melatih anak agar memiliki daya ingat yang kuat.


Usia Batita

Biasakan untuk mengajarkan anak untuk membangun berkomunikasi dengan baik. Anda bisa memulainya dengan hal kecil seperti menanyakan berbagai kegiatan yang telah ia lakukan sesimpel apapun. Ia akan terpancing untuk mengingat hal yang telah ia lakukan. Misalnya, bermain dengan siapa saja, apa permainannya, atau di mana ia menaruh mainannya.
Arahkan ia untuk berlatih organisasi dirinya. Bisa dimulai dengan hal sederhana, seperti menaruh barang-barang miliknya dalam kategori tertentu dan tempat tertentu. Hal ini supaya ia mudah untuk mencari dan menaruh kembali barangnya. Dengan ini, ia akan terbiasa untuk berpikir cara mengolah info yang diperoleh untuk ingatan jangka panjang kelak.
Menggunakan flash card akan mempermudah ia untuk mengenal benda-benda atau istilah baru. Caranya, perlihatkan kartu tersebut beberapa kali lalu tanyakan padanya nama-nama yang ada dalam kartu tersebut. Misalnya, nama sayuran, nama profesi, dan lain-lain.
Ajak anak untuk bermain melempar gelang. Caranya, ketika anak melempar gelang, minta ia untuk sambil berhitung. Tidak perlu banyak-banyak, cukup lima atau sepuluh hitungan.
Bermain pasel akan sangat mengasyikkan. Gunakan pasel yang tidak rumit, misal 3-5 potong atau keping. Beri waktu ia untuk mengamati bentuknya, baru melepas pasel tersebut dari dalam bingkainya. Ajak ia untuk menyusun sesuai dengan bentuk semula.
Latih batita untuk mengingat-ingat cerita yang sudah disampaikan. Contohnya, nama-nama tokoh dalam cerita tersebut atau kisah apa saja yang terjadi dalam cerita tersebut. Kegiatan ini dapat mengasah daya ingatnya.