Ada 3 hal utama dalam tindakan pencegahan terjadinya alergi yaitu
1. Penghindaran
Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/ pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit ( test alergi ) disamping hasil pengamatan yang cermat sehari-hari oleh orang tua penderita. Dari hasil pemeriksaan test alergi dapat diketahui zat-zat yang menimbulkan alergi . Beberapa zat terutama makanan kadang-kadang tidak ada hubungan yang jelas antara hasil test dengan gejala alergi. Hal ini disebabkan anak yang mempunyai alergi terhadap makanan belum tentu karena alergi terhadap makanan itu sendiri, akan tetapi alergi terhadap zat-zat hasil pemecahan/ metabolisme makanan dalam tubuh. Selain test alergi pada kulit, Juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar imunoglobulirn E yang spesifik dalam darah terhadap zat-zat tertentu yang dicurigai menimbulkan alergi.
2. Cara hidup yang baik
Cara hidup yang baik perlu diperhatikan pada pendenita alergi yaitu cukup istirahat, olahraga teratur, disiplin dalam diet yang ditetapkan serta hidup dalam lingkungan dengan zat alergen yang minimal.
3. Pemakaian obat-obatan.
Obat-obatan pencegahan dibetikan pada penderita alergi yang kronis/berat atau yang sering kambuh. Pemberian imunoterapi/ desensitisasi ( pengebalan terhadap alergen ) hanya berhasil bila penderita hanya mempunyai alergi terhadap satu zat saja.
Ibu hamil yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya sebaiknya melakukan diet pencegahan terhadap makanan yang sering menimbulken alergi untuk mencegah terJadinya reaksi alergi pada bayi yang dilahirkan. Diet ini dilakukan pada akhir tniwulan kehamilan.