Tifus Menyerang Tanpa Pandang Usia
oleh Seseorang, 5 June 2013, 16:12 PM
bakteri tifus
Tifus bisa menyerang siapa saja. Kalangan yang paling renta terserang penyakit tifus adalah anak-anak, tidak terkecuali bayi dan balita.
Sebagai salah satu gangguan kesehatan, tifus mungkin termasuk penyakit yang lumrah terjadi di Indonesia. Berbeda dengan demam berdarah dengeu (DBD) yang sifatnya musiman-biasa terjadi pada musim hujan saat nyamuk Aedes Aegypty berkembang biak dengan subur, tifus justru tidak mengenal musim. Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi ini bisa muncul disepanjang tahun. Apalagi tingkat penularan tifus yang tergolong sangat cepat, dan tidak memandang usia dan jenis kelamin.
Seseorang bila tertular tifus apabila terjadi kontak langsung dengan penderita, lewat kotoran, urine, atau muntahannya yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Namun, dari angka kejadian tifus yang ada, penyebab tertular paling banyak melalui makanan dan minuman yang tercemar.
Gaya hidup yang tidak sehat, tidak terbiasa mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh makanan atau setelah buang ari, lingkungan yang kumuh, juga adanya lalat yang beterbangan, merupakan beberapa faktor yang membuat bakteri penyebab tifus ini menyebar luas. Keadaan ini kan semakin parah bila sumber air minum yang dipakai juga ikut tercemar.
Bersamaan dengan makan atau minuman yang tercemar tersebut, bakteri masuk ke mulut, menuju lambung dan usus halus. Di dalam usus halus, bakteri ini memperbanyak diri kemudian lepas dan masuk ke dalam darah. Melalui peredaran darah, bakteri sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Di dalam hati dan limpa inilah bakteri kemudian berkembang biak. Dari situlah, bakteri bisa keluar dan kembali keperedaran darah lagi, lalu menyebar ke organ tubuh yang lain.
Gejala umum
Gangguan klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Selama sakit biasanya juga ditemukan gejala tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, tidak bersemangat, dan nafsu makan berkurang. Berikut adalah gejala umum penyakit tifus.
Demam. Demam khas berlangsung selama 3 minggu, naik turun. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur naik setiap hari. Pada pagi hari suhu turun, dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua anak akan tetap demam dan baru berangsur turun di minggu ketiga.
Gangguan saluran pencernakan. Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir pecah dan kering. Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan. Perut kembung, hati dan limpa membesar disertai nyeri bila diraba. Biasanya diikuti dengan diare.
Gangguan kesadaran. Umumnya kesadaran anak menurun, walaupun tidak sampai koma. Kecuali bila penyakitnya berat dan terlambat berobat.
Bayi juga bisa terkena tifus
Tidak hanya anak-anak, tifuspun bisa menyerang bayi, meskipun kasus tifus pada bayi ini masih jarang terjadi. Namun, potensi untuk tertular tifus tetap ada. Sejak masih dalam kandungan, bayi bisa tertular bakteri penyebab tifus yang dibawa oleh ibunya. Selain itu, bisa juga tertular lewat ASI. Sedangkan untuk bayi yang sudah mendapatkan makanan tambahan, bakteri tifus mungkin saja ada dalam makan tersebut. Karenya, selalu perhatikan dan jaga kebersihannya, baik saat mengolah ataupun menyajikan makanan tambahan pada bayi.
Bisa komplikasi
Penyakit tifus itu bisa menyebabkan kelainan berupa luka pada permukaan dinding saluran pencernakan. Keadaan itu dapat menyebabkan timbulnya komplikasi pendarahan usus atau perforasi (kebocoran) usus jika tidak mendapat pertolongan yang tepat.
Pendarahan usus ini terjadi pada saat demam tinggi, ditandai dengan suhu mendadak turun, nadi meningkat cepat, dan tekanan darah menurun. Anak akan terlihat pucat, kulit lembab, dan kesadaran menurun. Bila kesadaran sampai menurun, dokter biasanya cepat melakukan tindakan untuk menghentikan makan dan minum secara oral (lewat mulut) serta segera memasang infus.
Komplikasi seperti ini sering terjadi karena terlambat melakukan pertolongan atau kuman penyakitnya yang sudah sangat ganas. Karena itu jangan anggap sepele tifus. Lakukan pengobatan dengan baik dan tuntas, sebab jika tidak, bakteri ini akan terus terbawa dan tingkat kemungkinan untuk kambuh juga semakin tinggi.
Ada 2 komentar pada diskusi ini
24 June 2013, 15:46 PM
7 June 2013, 11:45 AM