Tidur Aman Dan Nyaman Bersama Bayi
oleh Seseorang, 12 March 2012, 15:59 PM
Sebaiknya bayi baru lahir tidak tidur bersama orang dewasa. Hal ini demi meminimalkan risiko tertindih yang akan sangat membahayakannya mengingat bayi-bayi kecil belum memiliki kemampuan bergerak untuk melepaskan diri dari kondisi tersebut. Hingga usia 4 bulan, paling aman bayi tidur sendiri dalam boks yang sekamar dengan ibu (rawat gabung/ room in). Sebaiknya boks bersisian dengan tempat tidur utama agar ibu lebih mudah menjangkau bayi dan tidak terlalu lelah kala harus bolak-balik menyusuinya. Kalaupun tidak memungkinkan untuk bayi tidur sendiri, sebaiknya bayi ditempatkan di bagian sisi tempat tidur yang melekat ke dinding, setelah itu ibu tidur di sebelah bayi dan ayah di sebelah ibu. Tentu saja ukuran tempat tidur harus memadai. Jika ranjang utama hanya berukuran 160x200 cm, sebaiknya hanya ibu yang tidur dengan bayi.
Berikut posisi yang aman bila ibu harus tidur bersama si kecil:
• Kasur sebaiknya di-pindahkan ke lantai (tidak perlu menggunakan ranjang) untuk menghindari bayi yang sudah dapat berguling terjatuh ketika sedang bermain sendirian di tempat tidur.
• Posisi paling aman adalah ibu berada di sebelah bayi atau bersisian karena akan lebih memudahkan bila si bayi membutuhkan ASI. Hindari tidur di bagian atas (wilayah kepala bayi).
• Posisi saat menyusui: letakkan bayi di atas lengan ibu atau gunakan bantal kecil agar posisi kepalanya lebih tinggi sehingga ia tidak tersedak saat menyusu. Bila bayi telah tertidur, tariklah lengan Anda secara perlahan.
• Ibu dengan berat lebih dari 80 kg terlalu berisiko bila tidur bersama bayi (dikhawatirkan bila menindih bayi akan sangat membahayakan).
• Hindari tidur bersama bayi bila Anda merokok, minum alkohol, mengonsumsi obat tidur atau mengikuti suatu terapi yang menyebabkan Anda sulit bangun.
TIDUR AMAN DI BOKS
• Posisi bayi menempel pada sisi bawah boks. Dengan begitu saat bayi bergerak, ia akan mengarah ke atas atau bidang yang lowong dan tidak akan terjebak masuk ke dalam selimut atau sleeping bag.
• Biarkan bayi memilih sendiri posisi tidur yang dirasa pas dan nyaman baginya. Boleh telentang, miring atau tengkurap.
• Tidur tengkurap dianjurkan terutama bagi bayi prematur karena ia akan merasa lebih nyaman dan bisa tidur lebih lama. Tengkurap juga baik bagi bayi yang mengalami refluks esophageal (ditandai dengan seringnya bayi muntah). Posisi tengkurap dapat mengurangi frekuensi muntahnya.
• Mengenai risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome/Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi) saat bayi tidur terngkurap, memang pernah terjadi, namun kasusnya sangatlah jarang. Untuk amannya, cermati posisi selimut dan seprai ketika bayi sedang tidur tengkurap. Selimut/seprai yang berantakan berisiko menutupi jalan napas bayi.
• Bila bayi menggunakan selimut, lipat sisa selimut (pada bagian bawah/ di ujung kaki) ke arah dalam. Lipatan ini berfungsi untuk menahan agar bayi tidak terdorong masuk ke dalam selimut ketika bergerak atau polah. Perhatikan batas selimut pada bagian atas seba-iknya tidak melebihi pundak bayi.
• Bila bayi menggunakan sleeping bag, seperti halnya selimut, lipatlah pada bagian bawahnya. Perhatikan posisi kepala dan pundak bayi, harus berada pada lubang bagian atas sleeping bag.
• Jangan jadikan rail (pembatas, pinggiran) boks untuk tempat mengantung baju atau benda lainnya karena dapat mengundang perhatian bayi dan digunakan sebagai mainan dan berpeluang membahayakannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
• Hindari meletakkan ranjang/boks langsung di dekat jendela. Dikhawatirkan panas matahari akan langsung menyinari bayi. Demikian pula dengan AC. Atur posisi penyejuk udara ini sedemikian rupa sehingga "semburannya" tidak langsung mengenai bayi.
• Upayakan suhu ruangan terasa nyaman. Untuk bayi baru lahir idealnya berkisar pada 28ºC. Untuk memastikan ukur suhu tubuh si bayi. Bila berada antara 36,5º C-37,5ºC berarti si bayi merasa nyaman dengan suhu tersebut
• Pilih baju tidur bayi yang nyaman dan mampu menyerap keringat (berbahan katun).
PERLENGKAPAN TIDUR LAIN
• Sleeping bag: pilih yang sesuai dengan usia dan berat bayi (biasanya tercantum pada label) dan cermati
ketebalan kainnya (sesuaikan dengan kondisi bayi yang tidur di kamar tidur ber-AC akan nyaman dengan sleeping bag yang tebal yang dapat membuatnya tak kedinginan. Sementara bila kamarnya tidak dilengkapi penyejuk udara, kantong tidur yang tipis akan membuatnya tidak kepanasan).
• Selimut: hindari yang berbahan quilt (campuran katun dan wol) karena terlalu panas. Selimut berbahan katun akan lebih nyaman bagi bayi. Selimut yang berongga pun disarankan sebagai antisipasi bila wajah bayi tertutup selimut maka sirkulasi udara tetap terjaga.
• Bantal: sebenarnya bayi belum perlu bantal, tapi bila ingin mengunakan bantal, pilih yang tipis dan terbuat dari bahan yang tidak menjadi pencetus alergi. Hindari penggunaan bantal kapuk bila bayi berbakat alergi.
• Sprai: pilihlah yang menggunakan karet di bagian bawahnya sehingga tidak mudah terlepas bila bayi banyak bergerak. Sprai berbahan katun amat disarankan karena tidak panas sehingga lebih nyaman bagi bayi.
• Bumper (bantalan tipis untuk pelindung yang dipasang di sekeliling rail/pembatas boks) berfungsi untuk melidungi bayi bila sudah mulai beraktivitas agar tak terbentur pinggiran tempat tidur. Bumper yang baik sedikitnya memiliki ketebalan 3-4 cm dengan ketinggian 25 -35 cm.
PILAH-PILIH BOKS
Boks yang aman dan berkualitas memiliki beberapa kriteria, antara lain:
1. Jarak antarteralis maksimal 6 cm untuk mencegah kepala bayi masuk di antaranya dan terjebak.
2. Teralis harus cukup tinggi agar bayi tidak mudah merangkak keluar dari boks, terutama bila ia sudah cukup aktif bergerak.
3. Pastikan ada jarak antara kasur dengan pinggiran boks sepanjang 4 cm atau seukuran 2 jari tangan yang renggang. Gunanya, bila bayi sedang bermain dan tangannya masuk ke pinggiran tempat tidur maka ia dapat dengan mudah mengangkat tangannya (tidak terjepit).
4. Knock down. Beberapa boks dapat digunakan hingga anak berusia 5 tahun dengan membongkar-pasang bagian-bagian tertentu.
PILAH-PILIH KASUR
1. Pilihlah ukuran matras atau kasur yang sesuai dengan boks.
2. Secara umum terdapat dua jenis kasur untuk bayi, yakni kasur busa dan kasur per. Selain itu, ada pula kasur dengan lapisan bahan tertentu yang mampu menyerap ompol sehingga tak berbau dan berjamur serta antitungau. Lebih baik gunakan kasur per karena tidak tergolong pencetus alergi. Kelebihan lainnya, kasur per juga memiliki permukaan yang tidak terlalu empuk sehingga baik untuk pembentukan tulang belakang
3. Jangan gunakan kasur air, sofa, matras/kasur yang terlalu empuk sebagai tempat tidur bayi karena dapat berpengaruh buruk pada pembentukan tulang belakangnya.
4. Sesekali jemurlah kasur di bawah panas matahari agar tidak lembap.
balita-anda.com
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini