Thalassaemia : Penyakit mematikan – Thalassaemia merupakan penyakit kelainan darah turunan yang mengharuskan penderitanya menjalani transfusi darah sepanjang hidup. Penyakit kelainan darah ini sudah menjangkiti ratusan ribu orang di Tanah Air.
Thalassaemia penyakit mematikan dan belum bisa disembuhkan

transfusi 150x150 Thalassaemia : Penyakit mematikanBelum banyak orang yang mengetahui detil penyakit thalassaemia. Tidak sepopuler penyakit jantung, tapi thalassaemia justru lebih mematikan dan belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Apalagi, jumlah pengidap penyakit bawaan ini semakin meningkat.
Thalassaemia adalah penyakit keturunan karena adanya kelainan genetik

Thalassaemia adalah penyakit keturunan karena adanya kelainan genetik pada gen globin alpha dan atau globin beta sehingga rantai globin tidak terbentuk sempurna. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang. Sehingga, usia sel darah merah jadi lebih pendek karena mudah rusak.
Pengenalan Thalassaemia

Thalassaemia secara genetis dan berdasarkan derajat kelainannya.
Thalassaemia Secara genetis

Secara genetis, thalassaemia dibagi menjadi dua, yaitu thalassaemia alpha, yang terjadi pada globin alpa dan thalassaemia beta, yang terjadi pada globin beta. Di Indonesia sendiri, lebih sering ditemukan penderita dengan thalassaemia beta.
Thalassaemia mayor dan minor

Berdasarkan derajat kelainannya, thalassaemia dibedakan menjadi thalassaemia mayor dan minor.

Thalassaemia minor adalah orang-orang yang sehat akan tetapi dapat menurunkan Thalassaemia mayor kepada anak-anak mereka. Thalassaemia minor hanya berupa anemia ringan dan penderita tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Thalassaemia Mayor adalah suatu penyakit darah serius dimana umur sel-sel darah merah amat pendek bila dibandingkan dengan umur rata-rata sel darah merah orang normal (100-120 hari). Pada Thalassaemia Mayor terjadi penghancuran sel-sel darah merah dalam pembuluh darah sehingga keadaan ini menyebabkan menurunnya kadar haemoglobin jauh dibawah normal. Sedangkan pembentukan kembali haemoglobin tidak dapat dilakukan sehingga mereka memerlukan transfusi darah secara berkesinambungan sepanjang hidupnya dengan segala resiko yang diakibatkan dari transfusi darah yang terus menerus tersebut.

Penderita thalassaemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin

Penderita thalassaemia mayor memerlukan transfusi darah 2 bulan sekali atau satu bulan sekali tergantung kadar Hb dalam darahnya. Selain itu, dibutuhkan juga penggunaan obat kelasi besi untuk menetralisir kelebihan zat besi dalam tubuh. Karena, kelebihan zat besi dapat merusak organ tubuh mereka.
Pencegahan Thalassaemia

Thalassaemia sebenarnya bisa dicegah, terutama bagi mereka yang akan menikah. Cara pencegahannya adalah dengan memeriksakan darah ke laboratorium. Dengan mengetahui keadaan gen masing-masing, keputusan untuk memiliki keturunan dapat dilakukan dengan matang dan terencana. Langkah ini penting untuk mencegah agar tidak lahir penderita thalassaemia yang baru.