1. Bagian kecil. Bayi sudah bisa duduk dan berdiri akan selalu tertarik menjelajah, begitu pula saat dia berada di dalam tempat tidurnya. Pastikan tidak ada bagian kecil pada tempat tidurnya yang mudah lepas. Fase oral akan membuat bayi memasukkan apapun ke dalam mulutnya, termasuk benda kecil apapun yang ditemuinya.

2. Jeruji. Ini juga penting diperhatikan. Cek jarang setiap jeruji tempat tidur, jika lebih dari 6 cm, urunngkan niat untuk membelinya. Jeruji dengan jarak lebar bisa membuat kepala anak terjepit.

3. Pagar. Saat window shopping, jangan cepat tergoda oleh desain tempat tidur bayi yang memikat. Perhatikan pagarnya. Jika model berpagar yang bisa digeser ke atas dan ke bawah lupakan saja. Sejak 28 Juni 2011 lalu, CPSC telah melarang peredaran tempat tidur bayi jenis ini karena bisa berbahaya. Bayangkan saja jika pagar geser ini terlepas dan jatuh lalu menjepit jari si kecil.

4. Terpasang kencang. Baut dan mur pada engsel-engsel juga harus terpasang dengan kecang. Jika longgar kencangkan dengan obeng.

5. Halus. Terbuat dari material apapun tempat tidur bayi, yang jelas bahannya harus halus dan tidak membuat kulit bayi cedera. Jika terbuat dari kayu, pastikan tidak ada lapisan kayu yang keluar dan menggores atau masuk ke dalam kulit bayi. Pastikan juga catnya tidak mengelupas.

6. Batas minimal. Pagar tempat tidur bayi paling tidak harus berjarak 65 cm dari kasur agar bayi yang sudah bisa berdiri tidak bisa memanjatnya dan terjatuh.

7. Pengunci. Jika Anda kebetulan sudah memiliki tempat tidur bayi dengan model pagar geser atas-bawah, modifikasi sedikit dengan menambahkan kunci pengait yang bisa menahan pagar agar tidak jatuh sendiri.