Telat Imunisasi

Imunisasi memberikan antibodi yang baik untuk mencegah anak dari serangan penyakit yang bisa menimbulkan kematian dan kecacatan.

Meski hanya pencegahan primer, imunisasi penting, karena anak bisa saja terkena kuman. Bagaimana jika putra dan putri Anda terlambat imunisasi?

Imunisasi yang didapat anak sebaiknya lengkap dan sesuai jadwal. Ada lima imunisasi dasar yang diberikan saat anak berusia 0-1 tahun, yaitu Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, Campak, serta imunisasi yang dianjurkan karena harganya mahal: HiB (Haemofillus Influenza tipe B).

Dari kelima vaksin dasar yang menjadi program pemerintah, ada tiga vaksin yang harus diulang bagi bayi usia di bawah tiga tahun.

Vaksin DPT diberikan setahun setelah DPT 3 karena antibodinya akan turun. Begitu juga dengan Polio yang juga diulang setelah Polio 3 karena antibodinya akan turun setelah setahun.

Campak diulang pada saat anak berusia 15-24 bulan. Sedangkan vaksin BCG dan Hepatitis B diberikan hanya sekali di usia bayi.


Biasanya dokter memberikan jadwal imunisasi dengan melihat perjalanan penyakit. Jika pemberian imunisasi terlambat, hasilnya pun tak akan maksimal.

Anak tetap berisiko terkena penyakit. Tenang, telat imunisasi bukan berarti kiamat.
Walau telat, anak tetap harus mendapatkan imunisasi dengan harapan tidak ada hal buruk yang terjadi karena antibodi menurun.


Memang hasilnya tidak maksimal, namun dengan imunisasi ulangan antibodi tak terlalu rendah. Jika terlambat, dokter akan membuatkan jadwal ulang agar bisa secepatnya menyelesaikan jadwal imunisasi dengan persetujuan orang tua.


Jika sudah mendapat jadwal baru, pastikan bahwa Anda tidak molor dari jadwal.