Dewandaru memang bukan tanaman popular, tapi khasiatnya untuk kesehatan sungguh luar biasa.
Selintas bentuk buahnya mirip buah ceremai, hanya ukurannya lebih besar. Buah Dewandaru berbentuk bulat ber diameter lebih kurang 1,5 – 2 cm dan berwarna merah dengan biji kecil berwarna cokelat.

Bagian luar buah terdapat tonjolan-tonjolan yang mempermudah orang untuk membedakan dengan buah tanaman lain. Tanaman Dewandaru ini sendiri tingginya bisa mencapai 5 – 7 meter dengan batang tegak. Daun Dewandaru sendiri berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal yang meruncing.


> Khasiat

1. Antioksidan

Buah maupun daun dewandaru terbukti bisa mencegah munculnya kanker atau tumor. Warna merah buah dewandaru menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat kandungan senyawa tertentu. Dari hasil penelitian diketahui mengandung senyawa golongan karotenoid.

Begitu juga dengan daun dewandaru ditemukan senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan dan disebut fenolik. Karotenoid dan fenolik berkhasiat sebagai antioksidan yang bekerja melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Keberadaan radikal bebas menyebabkan kerusakan sel dan pangkal terjadinya penyimpangan pada pola pembelahan sel atau penyebab dari tumor dan kanker.

Belum lagi lingkungan tempat tinggal kita yang dipenuhi polusi, gaya hidup buruk (kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia tambahan) semakin memperkuat posisi radikal bebas menurunkan daya tahan tubuh manusia.

Salah satu langkah yang harus ditempuh untuk menghindari dan mencegah kerusakan sel adalah dengan mengkonsumsi zat golongan antioksidan dalam jumlah cukup.

Jika Anda memanfaatkan buah dewandaru, sebaiknya di jus terelebih dahulu atau dimakan langsung. Buah dewandaru yang sudah masak mengandung likopen yang tinggi.

Perlu juga Anda ketahui bahwa kandungan likopen bisa menurun apabila diolah menjadi produk tertentu. Diperlukan teknik tertentu dalam pengolahan agar kandungan likopen tidak berkurang terlalu banyak.

Begitu juga dengan penanganan daun dewandaru. Ilmuwan menemukan bukti kandungan senyawa fenolik pada ekstrak daun yang dikeringkan dengan panas sinar matahari jauh berkurang dibandingkan dengan yang dikeringkan di udara.

2. Antibakteri
Selain sebagai antioksidan dewandaru juga bisa mengatasi diare. Warga Brazil menggunakan biji dewandaru untuk mengobati diare.

Para ilmuwan menelitu sejauh mana biji dewandaru berkhasiat sebagai anti kuman. Ternyata protein biji dewandaru mampu menghambat pertumbuhan berbagai macam kuman, di antaranya adalah kuman penyebab diare.

3. Atasi rasa sakit
Informasi yang tidak kalah menarik adalah pemakaian daun dewandaru untuk obat antirematik. Khasiat yang ditemukan melalui pemakaian secara turun temurun itu juga sudah didukung data ilmiah yang menggembirakan.


> Daun dewandaru
mengandung minyak atsiri, yang bekerja sebagai analgesik alias penghilang rasa sakit.

Sayangnya saat ini penelitian tentang khasiat Dewandaru memang belum banyak dilakukan. Termasuk penelitian lanjutan sebagai penunjang, seperti dosis pemakaian dan aturan pakai.

Namun, hal itu janganlah dijadikan penghambat bagi pemanfaatannya, terutama mengingat buah dewandaru sudah dipakai secara luas untuk tujuan komersial. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya apabila kita mengonsumsi buah dewandaru sebagaimana buah-buahan berwarna merah yang mudah diperoleh di pasar.

Dalam hal ini sebaiknya selalu mempertimbangkan hal-hal yang bersifat umum. Seperti jumlah dan frekuensi pemakaian yang tidak berlebih.

Dengan cara ini kita dapat menambah jumlah asupan senyawa karotenoid secara bertahap dan mempertahankan kesehatan sel. Osteoporosis, kerusakan pembuluh darah bahkan kanker dan tumor bisa dicegah.