Bahwa anak usia di bawah lima tahun bisa diajar membaca. Dan mengajarnya bisa dimulai dari usia 3 bulan.

Yang penting bagi Bunda selaku orang tua adalah harus merasa yakin dan percaya diri bahwa si kecil bisa membaca. Tanpa dua kualitas di atas, hasil yang anda raih tidak maksimal. Padahal potensi otak anak sangat luar biasa!
Satu lagi kualitas yang wajib Bunda miliki adalah dengan segala usaha yang telah dilakukan, apapun hasilnya, tetaplah bersikap rendah hati.
Percaya diri dan rendah hati. Dua kualitas pembentuk kecerdasan spiritual, diterapkan secara terpadu dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana pun buruknya cara Bunda mengajar membaca, si kecil akan belajar lebih banyak daripada tidak diajarkan sama sekali. Pengalaman belajar membaca ini akan sangat menarik baik bagi anak maupun Bunda. Buatlah seperti suasana bermain.
Permainan selalu menyenangkan, bukan?
Hal-hal penting yang wajib Bunda ingat dalam mengajar anak membaca adalah :
1. Anak di bawah usia lima tahun bisa dengan mudah menyerap informasi dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada anak di bawah empat tahun, akan lebih mudah dan efektif. Di bawah tiga tahun bahkan lebih mudah lagi dan jauh lebih efektif.
Dan di bawah dua tahun merupakan usia paling mudah dan efektif untuk menyerap informasi.
2. Anak di bawah usia lima tahun bisa menangkap informasi dengan kecepatan yang luar biasa.
3. Semakin banyak informasi yang diserap oleh anak di bawah lima tahun, semakin banyak pula yang dapat diingatnya.
4. Anak di bawah lima tahun mempunyai energi yang sangat besar.
5. Anak di bawah lima tahun mempunyai keinginan belajar yang sangat besar.
6. Anak di bawah usia lima tahun dapat belajar membaca dan ingin belajar membaca.
7. Anak di bawah usia lima tahun bisa belajar suatu bahasa secara utuh dan dapat belajar bahasa apapun yang diperkenalkan kepadanya. Dia bisa diajar membaca satu atau beberapa bahasa sama mudahnya dengan kemampuannya untuk mengerti bahasa lisan.

Dari sudut pandang neurologis dikatakan bahwa membaca sama sekali bukan suatu mata pelajaran sekolah. Proses membaca adalah suatu fungsi otak. Sama seperti mendengar juga merupakan fungsi otak.

Jika membaca adalah fungsi otak, maka mengeja adalah serangkaian kaidah-kaidah. Coba Bunda renungkan. Apakah Bunda bisa membaca dan mengerti kata-kata yang tidak bisa dieja, sama halnya dengan Bunda bisa membaca dan mengerti kata-kata yang tidak bisa diucapkan? Jawabannya BISA!
Coba baca kalimat di bawah ini.
"Setiap orang akan sampai pada kesimpulan bahwa anak-anak kecil harus belajar membaca di rumah sama seperti mereka sekarang belajar mendengar di rumah.
Apakah Bunda membaca dengan mengeja huruf-hurufnya? Saya rasa tidak. Bunda langsung membaca kata-katanya. Iya kan? Begitu pula dengan si kecil. Dia akan bisa membaca kata-kata yang ada artinya. Mudah dan menyenangkan ya?