Kanker anus masih terbilang langka jika dibandingkan dengan kanker usus misalnya. Namun makin mudahnya akses terhadap konten porno membuat masyarakat makin terbuka terhadap perilaku seks anal, salah satu faktor risiko kanker anus.

Konsultan saluran cerna dari Universitas Indonesia, Dr Ari Fahrian Syam, SpPD, K-GEH mengakui bahwa kanker anus termasuk jarang ditemukan. Dari berbagai jenis kanker di saluran cerna, diperkirakan hanya sekitar 1,5 persen saja yang ditemukan di anus.