Keterkaitan hormon dengan peristiwa alergi dilaporkan oleh banyak penelitian. Sedangkan perubahan hormonal itu sendiri tentunya dapat mengakibatkan manifestasi klinik tersendiri. Para peneliti melaporkan pada penderita alergi terdapat penurunan hormon seperti kortisol, metabolik. Hormon progesteron dan adrenalin tampak cenderung meningkat bila proses alergi itu timbul. Perubahan hormonal tersebut ternyata dapat mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau otak . Diantaranya dapat mengakibatkan keluhan gangguan emosi, gampang marah,
Pada penderita alergi didapatkan penurunan hormon kortisol, esterogen dan metabolik. Penurunan hormon kortisol dapat menyebabkan allergy fatigue stresse (kelelahan atau lemas)., sedangkan penurunan hormon metabolik dapat mengakibatkan perubahan berat badan yang bermakna. Hormon lain yang menurun adalah hormon esterogen. Alergi juga dikaitkan dengan peningkatan hormone adrenalin dan progesterone. Peningkatan hormon progesteron dapat mengakibatkan gangguan kulit kulit kering di bawah leher tapi di atas leher berminyak dan rambut rontok. Pada anak yang lebih besar yang sudah mengalami menstruasi, peningkatan hormon progesteron dapat menyebabkan gangguan sindrom premenstrual. Gejala sindrom premenstrual meliputi sakit kepala, migrain, nyeri perut, mual, muntah, menstruasi tidak teratur, menstruasi darah berlebihan.