Suapan Pertama Penuh Makna

Memasuki usia enam bulan, ASI bukan lagi satu-satunya makanan bagi si kecil. Tapi, tunggu dulu. Anda tidak bisa langsung memberikan makanan padanya. Sebab, “pelajaran” makan si kecil haruslah berlangsung secara bertahap.

Aha! Tiba waktunya makan bagi Resti (6 bln). Ini saat yang paling dinanti-nanti bundanya. Sejak seminggu lalu bunda sudah membelikan Resti beragam aneka rasa makanan pendamping ASI pertamanya.

Bunda, pada awalnya tidak mudah loh menyuapkan makanan pendamping ASI pada si kecil. Selama ini, ia terbiasa minum ASI, yang bentuknya cair. Sekali glek, susu akan “meluncur” dengan mulusnya, tanpa harus “menyangkut” dulu di sana-sini. Beda dengan makanan padatnya yang pertama. Tapi, jangan keburu panik dulu. Beberapa cara di bawah ini mungkin bisa ditempuh.

Makanan jangan terlalu kental. Kalau kental, si kecil susah menelannya. Porsinya jangan banyak-banyak. Cukup sekitar 2-3 sendok teh dulu. Gunakan sendok khusus untuk anak seusianya. Sendok seperti ini banyak tersedia di pasaran. Mulailah dengan seujung sendok. Lalu, sentuhkan ke ujung lidah mungilnya. Cara ini cukup efektif saat memperkenalkan rasa baru.

Kalau si kecil menolak. Ini karena ia belum terbiasa disuapi dengan sendok atau masih asing dengan aneka rasa yang “ajaib”. Jangan pernah putus asa. Kalaupun makanannya keluar lagi, ini tidak selalu berarti ia tidak menyukainya. Reaksi ini terjadi karena otot-otot lidah dan mulutnya belum cukup terampil untuk menelan atau mengunyah.

Bersabarlah. Membiasakan si kecil makan makanan tertentu perlu waktu. Cobalah sampai beberapa kali selama berhari-hari. Beri kesempatan padanya untuk “merekam” aneka rasa dalam memorinya. Dengan begitu, diharapkan ia tidak terlalu “pemilih” nantinya.

Kemampuan anak untuk makan makanan padat memang tidak sama. Sekalipun demikian, para ahli sepakat, umumnya kesiapan bayi untuk makan makanan padat pertamanya berkisar antara usia 6–8 bulan.

Meski begitu, jangan mentang-mentang usia si kecil sudah 6 bulan, lalu Anda langsung bersemangat “menjejalinya” dengan seabrek makanan padat, hanya karena khawatir ia ketinggalan dari teman-teman seusianya! Umumnya, otot mulut bayi belum dapat mengunyah dan menelan makanan padat sampai usia 4–6 bulan. Maka, jangan heran kalau lidah si 6 bulan Anda malah “mendorong” makanan ke luar mulut mungilnya. Lihat-lihat dulu kemampuannya. Bila tidak, bisa-bisa urusan makan ini malah jadi runyam! Kalau sudah begini, apa yang bisa Anda lakukan?

Yang pasti, ketika memperkenalkan makanan padat, sistem pencernaan si kecil harus benar-benar “matang”. Pokoknya, sudah siap tempur untuk memproses berbagai jenis makanan baru yang masuk. Kalaupun Anda terlalu dini memperkenalkan makanan padat, anak Anda malah lebih mudah terkena reaksi alergi. Jadi, tenang-tenang saja dulu.

Saat makan ia juga akan belajar bahwa aktivitas ini bisa mempererat hubungan dengan Anda, bunda tercintanya. Melalui kontak mata ketika Anda mengajaknya berbicara ketika mempersiapkan makanan atau duduk di hadapannya, ia tahu kalau Anda sangat menyayanginya dan memberikan perhatian penuh. Akan lebih baik lagi, bila Anda selalu tersenyum ketika menyuapinya. Ketenangan Anda dan cara Anda memperlakukannya sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar makan si kecil.

Kesabaran untuk tidak terburu-buru ketika menyuapi, kepekaan mengetahui kondisi anak, kreativitas dalam memilihkan menu, serta menciptakan suasana makan yang menyenangkan merupakan kunci utama kesuksesan Anda dalam memberi makan pada si kecil. Siapkah Anda untuk itu?