bagian perut, paha, lengan, dan payudara.
Hal itu terjadi akibat peregangan kulit pada saat hamil, makin besar kemahilan maka makin besar pula peregangannya.
Meskipun terjadi pada sebagian besar wanita hamil, strech mark dapat dicegah, lho. Spesialis kulit dari Brawijaya Women and Children Hospital dr. Grace N.S. Wardhana, SpKK, mengatakan bahwa pencegahan strech mark dapat dilakukan dengan menggunakan krim khusus untuk membuat kulit elastis sebelum perut membesar.
Pada kehamilan yang direncanakan, perawatan dapat dilakukan mulai dari 3-6 bulan sebelum kehamilan. Tetapi apabila tidak, perawatan kulit dapat dilakukan sebelum kehamilan bertambah besar.
“Buatlah kulit elastis seperti karet sehingga kulit bagian dalam (dermis) tidak robek saat membesar. Ketika bayi lahir, kulit bisa kembali seperti semula,” kata Grace.
Sterch mark terjadi pada 70-90 persen wanita hamil. Pada awal kemunculannya strech mark berwarna pink dan terasa gatal, berubah menjadi kehitam-hitaman setelah melahirkan, lalu menjadi putih setelah nyaris satu tahun. Stretch mark akan menipis dalam 12 bulan pesca-persalinan, namun tidak bisa hilang total.