SENAM tak hanya membuat badan bugar. Senam juga bisa menstimulasi otak buah hati Anda. Senam yang populer disebut brain gym ini juga bisa dilakukan sambil bermain. Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh-kembang secara optimal. Oleh karena itu, untuk mengetahui anak tumbuh-kembang secara optimal atau tidak, setiap orangtua harus mengetahui milestone (tahapan perkembangan) pada setiap perkembangan usia anak.

"Yang perlu juga diketahui orangtua, bahwa tumbuh-kembang yang optimal akan didukung oleh pertumbuhan otak yang optimal," tutur psikolog dari Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak YAMET (Yayasan Medical Exercise Therapy),Tri Gunadi OTR (Ind) SPsi.

Tri menuturkan, pertumbuhan otak tercepat terjadi hanya pada tahun pertama kehidupan anak, dan tidak akan terulang lagi. Oleh karena itu, jangan pernah menyianyiakan kesempatan emas tersebut.

Pada waktu seorang anak menginjak usia tiga tahun, otaknya telah membentuk 1.000 triliun hubungan atau jaringan, yaitu sekitar dua kali lipat hubungan yang dimiliki orang dewasa. Masa ini disebut dengan golden period atau masa emas anak. Mengingat masa emas tersebut, seharusnya orangtua memberikan brain stimulation pada anak.

Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh-kembang yang optimal pada anak. "Brain stimulation bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, asupan nutrisi yang baik, baik macro-nutrient maupun micro-nutrient. Kedua, dengan brain games dan permainan sensori; dan yang ketiga, dengan brain gym atau senam otak," jelasnya.

Brain gym merupakan nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak dalam memudahkan kegiatan belajar. Pada kegiatan yang cepat menarik, dan dapat meningkatkan semangat saat latihan ini sangat membantu dalam menggerakkan anggota badan, mengoordinasikan gerak, dan keterampilan.

"Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan," ucapnya saat menjadi pembicara dalam acara Smart Parents Confrence yang diadakan Frisian Flag.

Penting sekali untuk belajar dalam berbagai kegiatan, misalnya belajar berjalan dan berlari (kegiatan tersebut melakukan gerakan untuk berpikir dan bergerak dalam waktu yang bersamaan).

Senam ini juga bisa meningkatkan atensi (kegiatan tersebut dilakukan untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya). Sedangkan gerakan mata,otak,dan tubuh, juga membantu anak lebih lancar membaca.

"Brain gym memungkinkan anak belajar tanpa stres," tandasnya. Tri menjelaskan, senam merupakan kegiatan yang sangat sederhana untuk menstimulasi anak.

Gerakan pada senam ini tidak memerlukan bahan atau tempat yang khusus. Artinya, senam ini bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Tak hanya menstimulasi otak, senam otak juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Hasil yang didapat juga cepat dan dapat dijelaskan secara neurofisiologis. Inilah yang membuat brain gym sangat efektif menangani anak yang mengalami hambatan dan stres belajar.

"Brain gym juga diakui sebagai salah satu teknik belajar yang paling baik oleh National Learning Foundation USA dan sedang menyebar luas di banyak negara," tuturnya.

Gerakan dalam senam ini juga akan membuka bagian-bagian otak yang seluruhnya tertutup atau terhambat. Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Gisella Tani Pratiwi SPsi, mengatakan untuk menstimulasi anak pilihlah gerakan yang ringan dan dapat dilakukan sambil bermain.

"Bermain itu merupakan sesuatu yang dilakukan tanpa ada paksaan atau bersifat sukarela, dinikmati, dan menyenangkan. Oleh karena itu, lakukan gerakan untuk menstimulasi anak sambil bermain," tuturnya.