Psikolog perkembangan anak menyatakan perkembangan paling pesat terjadi pada usia 0-3 tahun. Masa tiga tahun pertama menjadi penting dan krusial karena menjadi periode yang sangat memengaruhi dan menentukan tumbuh kembang si kecil kelak. Ini yang disebut periode kritis tumbuh-kembang dimana Mama dan Papa diharapkan memberikan stimulasi dan asupan nutrisi sebaik-baiknya. Asal tahu saja ya Mam, pada bayi baru lahir, otak layaknya “sirkuit-sirkuit” yang masing-masing berdiri sendiri. Dengan bantuan Mama dan Papa, yaitu memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat, otak akan membentuk serabut-serabut atau sinaps yang saling menghubungkan antarsel. Semakin banyak sel yang terhubung, otak makin berkembang. Ujung-ujungnya, kecerdasan si kecil juga meningkat. Ayo, siapa yang tak ingin punya anak pintar?

Fungsi otak di satu tahun pertama kehidupan si kecil adalah sebagai koordinasi gerak, penglihatan, bahasa, pengenalan dan memori. Maka bunda jangan heran kalau di minggu-minggu pertama lahir, si kecil sudah mengenal wajah bundanya , hafal dengan suara dan bau bundanya, memerhatikan objek hingga mampu membedakan wajah senang dan sedih. Itu semua lantaran fungsi otak sudah bekerja. Seiring waktu, otak kecil berkembang menjadi tiga kali besarnya. Perkembangan ini juga memengaruhi motorik bayi sehingga geraknya semakin banyak dan bervariatif. Bagian pengelihatan juga berkembang sehingga bayi mulai melihat secara binocular (melihat dekat dan jauh).

Bunda juga harus rajin memberikan stimulasi dengan mengajak bermain, berbicara dan lainnya yang intinya berinteraksi dengan si kecil. Menyanyikan lagu bahkan memberikan sentuhan pada si kecil juga merupakan stimulasi. Sentuhan atau skin to skin contact bisa dilakukan melalui pijat bayi sehingga terjalin ikatan batin atau bonding yang erat antara bayi dan Mama. Berbagai stimulasi dapat merangsang terbentuknya sinaps saraf otak si kecil. Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka kemampuan otak akan menjadi optimal.