Pada usia 12-14 bulan anak bisa belajar kata ketika objeknya dekat, dan bisa dia eksplorasi. Pada usia 14-15 bulan, anak bisa belajar kata meski bendanya jauh.

Menginjak usia satu tahun, balita mulai mengucapkan kata dengan intonasi yang berbeda untuk menunjukkan apa yang dia maksud. Lalu ketika dia menginjak usia 18 bulan, dia sudah bisa menggabungkan kata-kata untuk membentuk frase atau kalimat yang sangat sederhana. Dia tengah membangun fondasi bahasa. Dia menyerap bahasa dari sekelilingnya dan menabung perbendaharaan katanya. Dia juga akan belajar berkomunikasi interaksi dengan orangtua, pengasuh dan orang-orang terdekatnya. Untuk itu, penting pada rentang usia ini untuk memberi stimulasi agar balita lancar berbicara. Caranya:
Bicara dalam bahasa yang baik dan benar. Hal ini penting karena anak belajar dari meniru sehingga dia perlu tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, lakukan seperti kita biasa bicara, jangan meniru gaya bicara anak kecil. Hal itu justru membuat dia bingung. Gunakan juga intonasi yang lembut. Ingat, hindari berbicara kotor atau mengucapkan kata-kata makian karena semuanya akan terekam dalam memori si kecil.
Beri kesempatan berbicara. Si kecil yang baru belajar merangkai kalimat, sepertinya butuh waktu lama untuk menyelesaikan perkataannya, ditambahkan ucapannya yang mungkin belum jelas. Dalam hal ini, Anda harus sabar. Jangan memotong perkataannya karena akan mengecilkan hatinya, nanti si kecil enggan berbicara lagi. Bila Anda tidak paham dengan perkataannya minta dia ulangi lagi. Tunjukkan kalau Anda mendengarkannya.
Koreksi ucapannya yang keliru. Bila batita Anda mengatakan, “cucu” untuk menyebut “susu”, respon ucapannya dengan mengucapkan kata tersebut atau kata lain dengan pengucapan yang benar. Anda bisa melakukan penekanan dan pemanjangan ucapan untuk kata yang ingin dikoreksi. Misalnya, “Ini susu. Suuusssuu.” Ingat, koreksi ucapannya ini tidak dengan menyalahkan si kecil Bila perlu, bantu dengan mengejanya. “Ini a..pel, apel!” Dengan mengeja kata, si kecil akan lebih mudah untuk melafalkan kata tersebut.
Ajak anak ngobrol. Dengan sering mengajak si kecil bicara, Anda menstimulasinya untuk merespon ucapan Anda. Apa saja bisa jadi bahan obrolan. Misalnya, Anda bisa membicarakan kegiatan sehari-hari atau kegiatan yang sedang Anda berdua lakukan, serta makanan apa yang ia makan dan bagaimana Anda mempersiapkannya. Usahakan berbicara dalam kalimat yang pendek-pendek. Kalau reaksi si kecil hanya diam saja, bukan berarti dia tidak mendengarkan Anda. Dia menyimpan kata-kata yang Anda ucapkan dalam ‘bank kata’ yang ada di otaknya.
Ajukan pertanyaan. Saat berbicara dengan si kecil, coba ajukan pertanyaan yang berupa pilihan. Misalnya, tanyakan apakah dia mau jeruk atau apel. Bila si kecil tidak menjawab melainkan hanya menunjuk benda yang diinginkannya, jangan langsung memberikan apa yang dia inginkan. Katakan padanya nama benda itu, “Jadi adik mau apel, ini apelnya.” Kosa katanya akan bertambah dan siapa tahu di lain waktu dia akan menjawab pertanyaan Anda.
Ajak dia bernyanyi. Balita Anda menyukai irama dan ritme lagu sehingga mereka akan lebih mudah belajar bahasa lewat lagu. Nyanyikan lagu anak-anak yang riang, syairnya pendek dan berulang agar mudah diingat. Bahasanya juga sederhana agar mudah ditiru oleh si kecil.
Bacakan buku cerita. Kegiatan ini paling asyik dilakukan untuk menambah perbendaharaan katanya. Tapi, ceritanya harus menarik! Mulai saja dari cerita yang sederhana, misalnya tentang hal-hal yang ada di sekitarnya, seperti hewan peliharaan yang ada di rumah. Buku yang cocok untuk anak usia satu tahun adalah buku dengan gambar yang besar dan narasi kata yang tidak banyak, hanya fokus pada kata-kata dasar, termasuk bentuk, warna dan suara. Selingi cerita dengan bertanya pada si kecil mengenai cerita yang Anda bacakan.
Kenalkan dia kata-kata baru. Kenalkan dia dengan kata-kata atau hal-hal baru yang jarang, bahkan tidak pernah dia lihat di rumah, seperti ke kebun binatang, taman, bahkan sejak di perjalanan Anda sudah menemukan kata-kata baru untuk si kecil. Selain itu, ajak anak bermain mengunjungi tetangga atau menghadiri acara keluarga. Dengan begitu si kecil bisa melihat dan belajar bagaimana orang-orang berinteraksi, baik berinteraksi satu sama atau dengan dirinya. Yang penting, kata yang Anda perkenalkan itu bukan bahasa slang atau bahasa pergaulan yang tidak dimengerti oleh anak.
Waspada, jika pada usia 12 bulan anak:
- Tidak tahu nama sendiri ketika dipanggil.
- Sama sekali belum mengoceh (babbling) seperti ingin berbicara dengan Anda.
- Tidak bisa merangkai kalimat yang terdiri dari dua kata.
- Tidak bisa melakukan perintah sederhana.

Berapa kata?
- Usia 12 bulan sudah mengerti 50 kata.
- Usia 15 bulan sudah mengerti 120 kata.
- Usia 16 bulan sudah mengerti 170 kata.
- Usia 18 bulan sudah mengerti 200 kata.
dikutip dari tabloid Ayah Bunda