ANAK perempuan bermain boneka dan anak laki-laki bermain mobil-mobilan. Inilah yang kerap diajarkan para orang tua untuk menanamkan konsep gender di diri anak. Namun apa jadinya jika yang terjadi sebaliknya?
Para peneliti dari Queen Mary University, London, menyebutkan 50-80 persen anak perempuan yang tomboy cenderung akan tumbuh dewasa sebagai seorang lesbian. Begitu pula halnya bagi anak laki-laki yang berperilaku feminin, cenderung menjadi seorang gay.
Para peneliti mengamati perilaku dan ketertarikan seksual yang terjadi pada 4000 pasang anak perempuan kembar. Hasilnya, 25 persen di antaranya memilih orientasi seksual sesuai pengaruh genetik dan 31 persennya berdasarkan peran gender yang dijalaninya di masa kecil.
“Kami menemukan adanya keterkaitan antara perilaku mental dan orientasi seksual seseorang. Salah satunya terjadinya karena kedua faktor ini dikendalikan oleh organ yang sama,” tutur Dr.Qazi Rahman, salah seorang peneliti kepada Daily Mail, Senin (11/7).
Sayangnya, hasil penelitian ini justru dapat berakibat fatal bagi orang-orang yang memiliki sifat tomboy atau feminin, namun tidak memiliki penyimpangan orientasi seksual sama sekali.
“Stereotype seperti tomboy atau ‘sissy’ tidak dapat meningkatkan respek bagi kaum homoseksual. Bagi mereka yang tidak sesuai dengan stereotype ini, akan sulit menerima jika mereka disebut gay atau lesbian,” lanjut Rahman.
