Bagi bayi, memperoleh ASI adalah yang utama, namun, terkadang bagi bayi yang sedang dalam masa menyusui seringkali melakukan pemogokan dan tidak mau menyusu. Untuk itu, perlu bagi ibu untuk dapat mengetahui mengapa hal ini terjadi.

Tidak mau menyusu atau melakukan pemogokan adalah sesuatu yang normal dan bisa berlangsung beberapa hari. Namun kondisi ini bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan jika sebelumnya ia tidak pernah memiliki masalah dalam hal menyusu.

Dikutip dari HealthMSN, Sabtu (6/11/2010) ada beberapa penyebab bayi melakukan mogok menyusu, yaitu:

1. Bayi mengalami tumbuhnya gigi pertama.
2. Ibu mengalami stres atau mulai mengubah pola menyusuinya.
3. Ibu memiliki bau yang berbeda yang bisa dipengaruhi oleh sabun, parfum, deodoran atau lotion tubuh yang berbeda.
4. Bayi merasakan rasa ASI yang berbeda, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh asupan makanan si ibu.
5. Bayi mengalami sesuatu yang membuat menyusu menjadi tidak nyaman atau menyakitkan seperti infeksi telinga, infeksi di mulut misalnya sariawan atau gangguan lain.
6. Saat bayi menggigit puting, ibu bereaksi yang membuatnya takut sehingga ia tidak mau menyusu lagi.

Untuk mengatasi kondisi ini tak ada salahnya bagi ibu untuk memompa ASI nya, hal ini untuk memastikan agar bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup serta agar ASI tetap diproduksi di dalam tubuh. Pemberian ASI ini sebaiknya dilakukan melalui gelas atau cangkir, sehingga bayi tidak mengalami bingung puting ketika menyusu kembali seperti normal.

Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar si kecil mau menyusu kembali dan tidak menghilangkan ikatan antara ibu dan anak, yaitu:

1. Cobalah untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama si kecil sehingga ibu bisa lebih memahami bayi yang nantinya dapat membantu bayi menyusui kembali.
2. Usahakan untuk lebih sering berinteraksi dengan si kecil, misalnya memeluk, membelai dan mencium si kecil. Kondisi ini akan membuat bayi merasa nyaman ketika ia marah atau frustasi.
3. Cobalah untuk menyusui kembali saat bayi mengantuk dan mungkin lebih bisa diajak kerja sama.
4. Ibu bisa mencoba menyusui bayi dalam posisi gendongan sambil digoyang atau diajak berjalan-jalan.
5. Jika si kecil tidak suka suasana yang ramai, ajaklah ia menyusui di ruangan yang tenang sehingga gangguan yang timbul hanya sedikit.
6. Cobalah untuk merangsang ASI keluar terlebih dahulu dengan memompanya sebelum menyusui, hal ini agar bayi bisa segera mendapatkan susunya.

Jika bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI dan ia sudah benar-benar berhenti, maka ibu mungkin sudah bisa menyapihnya. Namun tetaplah melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kedekatan hubungan antara ibu dan anak