Kekebalan tubuh yang baik mutlak diperlukan. Bila sistem kekebalan tubuh tidak baik, maka anak akan gampang sakit. Namun, bagaimana cara memperolehnya?

Julia (30 tahun) merasa prihatin menyadari putranya Dito (4,5 tahun) saat ini tengah terserang batuk dan demam, padahal sekitar dua bulan lalu bocah yang terlahir prematur itu sakit flu. Sering sakit-sakitan, itulah kondisi anak pertama ibu dua anak tersebut. ‘’Seandainya ada cara yang bisa membuat Dito tidak mudah sakit, aku ingin sekali meihat Dito sehat terus’’ tutur guru TK itu kepada suaminya.

Ya, tak ada siapapun yang tega melihat anak-anak yang sering sakit. Sebagai orangtuanya, tentu kecemasan akan selalu menyeruak. Lantas, apa penyebab seorang anak kerap mengalami sakit? Jawabannya bisa jadi karena ia memiliki imunitas kurang baik.

SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Kekebalan tubuh yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga imunitas seseorang. Termasuk, anak-anak. Bila sistem kekebalan tubuh tidak baik, maka anak akan gampang sakit.

Penyakit gangguan kekebalan tubuh sendiri secara garis besar terbagi dua:

Primer: bawaan sejak lahir, penyebabnya pun sulit diketahui.
Sekunder: akibat mengidap penyakit ganas (misal: kanker), ada infeksi virus (misal: campak), atau bisa juga diakibatkan oleh penyebab lain, misalnya gangguan gizi.

Dengan demikian, baik buruknya kekebalan tubuh anak ditentukan pula oleh asupan gizi. Itulah mengapa konsep gizi sehat dan seimbang sangat penting.



LEMAK

Anak-anak memerlukan asupan nutrisi bergizi yang lengkap dan seimbang. Bahkan, pakar kesehatan Jane Sheppard menyebutkan bahwa anak-anak juga memerlukan lemak untuk sehat. ‘’Jika anak-anak kurang mengkonsumsi lemak, maka mereka dapat kekurangan salah satu nutrisi esensial untuk tubuh. Makanan kadar lemak rendah umumnya juga rendah zat besi dan vitamin E,’’ katanya dalam situs healthychild.com. Padahal, lanjutnya, zat besi penting untuk menumbuhkan dan memastikan sistem imunitas tubuh berfungsi dengan baik, sementara vitamin E diperlukan sebagai antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Lebih lanjut, Sheppard mengingatkan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi makanan rendah lemak, umumnya justru mengkonsumsi lebih banyak gula dan karbohidrat –yang dapat menjurus pada masalah kadar gula darah dan menurunkan imunitas.

Namun, Sheppard menegaskan bahwa lemak yang dimaksud adalah lemak yang baik bukan sebaliknya. Demikian pula menurut Leo Galland, MD, penulis buku “Superimmunity for Kids, What to Feed Your Kids to Keep Them Healthy Now – and Prevent Disease in Their Future” menyebutkan lemak yang dimaksud adalah EFAs (Essential Fatty Acids). ‘’EFAs –lemak yang baik—sangat penting untuk imunitas. Seseorang tidak mungkin memperoleh sistem imunitas yang sehat tanpa EFAs –yang juga penting untuk otak,’’ katanya.

Meski berperan penting dalam sistem kekebalan, EFAs tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, melainkan dari makanan. Pada prinsipnya terdapat 2 jenis EFAs :

Omega 6, dapat ditemui diantaranya pada evening primrose oil, borage oil, black currant oil, sunflower (bunga matahari), cottonseed oils (minyak biji kapas), jagung, dan kacang kedelai.
Omega 3, dapat diperoleh antara lain dari ikan salmon, tuna, dan sarden.