Selama hamil, otot rahim akan berkontraksi - mengerut dan mengendur secara bergantian - menimbulkan rasa seperti kejang atau kram perut pada awal datang bulan. Ada ibu yag mudah merasaka kontraksi, ada juga yang tidak. Hanya saja, rahim yang sedang berkontraksi akan terlihat dari otot perut yang kencang dan keras bila diraba.

Ancaman keguguran? Kontraksi rahim di kehamilan usia dini - trimester pertama - normal bila hanya timbul sesekali. Kabar baiknya, kontraksi di awal kehamilan malah merupakan pertanda bahwa kehamilan terletak di dalam rahim, bukan di luar rahim atau yang dikenal sebagai kehamilan ektopik. Terjadinya kontraksi di usia kehamilan dini dipengaruhi oleh aktivitas hormon oksitosin. Selain menyebabkan rahim berkontraksi, hormon ini juga kelak akan merangsang refleks pengeluaran ASI manakala bayi telah lahir.

Bila Anda mengalami kontraksi rahim pada trimester pertama kehamilan, jangan panik. Berusahalah untuk relaks dengan berbaring pada posisi yang paling nyaman, atau berjalan perlahan-lahan di sekitar rumah. Namun, bila kontraksi rahim semakin sering, misalnya lebih dari 5 kontraksi dalam 1 jam, atau semakin kuat dan berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari, maka ibu hamil sebaiknya waspada. Karena, bisa saja merupakan pertanda awal keguguran.

Segera ke dokter kandungan bila kontraksi disertai:

* Perdarahan. Bentuknya bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama, sampai perdarahan hebat. Kadangkala, “serpihan” dari bagian jaringan yang robek akan keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
* Nyeri di bagian bawah perut. Ada yang merasakannya sebagai kram atau kejang pada daerah panggul, sakit di sekitar perut, rasa sakit yang tidak kunjung reda di bawah panggul, selangkangan, dan daerah kelamin. Keluhan itu biasanya baru muncul beberapa jam hingga beberapa hari setela gejala perdarahan.