Prebiotik, FOS dan GOS

Saluran cerna manusia seperti alam mini. Didalamnya hidup sekitar 400
spesies mikroorganisme yang jumlahnya milyaran. Bakteri seperti E.coli,
Clostridium, Proteus dan Staphylococcus disebut bakteri pathogen karena
menimbulkan penyakit, sedangkan bakteri bifidobacteria dan lactobacillus
keberadaaanya di dalam saluran cerna justru menguntungkan kesehatan
manusia, karena itu disebut bakteri baik.

Secara fisiologis ( normalnya ), janin steril dari miktoorganisme selama
didalam kandungan. Dalam beberapa jam setelah lahir, saluran cerna bayi
mulai ditumbuhi oleh bakteri. Menurut dr. Badriul Hegar, SpA(K), staf
divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu kesehatan Anak FKUI-RSCM,
saluran cerna bayi yang mendapat ASI eksklusif didominasi oleh
Bifidobacteria yang berarti meningkatkan kesehatan saluran cerna bayi
tersebut.

“ASI juga mengandung oligosakarida yang dapat merangsang pertumbuhan
dan aktivitas bakteri baik,” kata Hegar.

Masalahnya, bakteri baik tidak tumbuh begitu saja. Untuk dapat tumbuh
dan berkembang, bakteri baik perlu mendapat dukungan dari komponen
bahan makanan yang tidak dicerna oleh sistem pencernaan, namun bila
dikonsumsi mampu merangsang perumbuhan dan aktivitas mikroflora serta
berdampak positif terhadap kesehatan. Istilahnya adalah prebiotik.

Dua contoh prebiotik yang marak digunakan saat ini adalah
frukto-oligosakarida (FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS).

Peran bakteri baik dalam usus amat vital, yakni menjaga kelancaran
proses pencernaan. Ketidakseimbangan mikroflora usus erat kaitannya
dengan gangguan pencernaan, misalnya diare, sembelit, dan kembung.
Masalah itu dapat dialami siapa saja termasuk bayi.

FOS dan GOS dapat membantu memelihara fungsi pencernaan supaya tetap
normal. ASI adalah sumber terbaik FOS dan GOS. Karena sebab tertentu,
tidak semua bayi dapat memperoleh ASI. Karena itu diperlukan sumber FOS
dan GOS lain bagi bayi yang tidak mendapatkan ASI. Salah satunya melalui
pemberian susu formula yang mengandung FOS dan GOS.