Bunda, tadi saya menulis tentang nama julukan di Kompasiana, mungkin ada yang mau baca sekedar selingan.

Mas Ben tadi memanggilku, Ndut.

Mbak Lola barusan memanggilku, Pesek.

Tante Ana menelponku dan menyapaku, Item.

Om Yon menulis namaku dalam smsnya dengan panggilan, Kiwul.

OMG, kenapa orang-orang ini tidak bisa memanggil namaku yang sebenarnya, Rani, nama lengkapku Rani Veda. Kata ibuku, namaku itu artinya ratu kebijaksanaan, diambil dari Bahasa Sansekerta. Makna yang berat dalam namaku.

Katanya nama itu adalah doa. Kenapa mereka memanggilku dengan doa-doa itu terus.

Kata orang bijak, “Don’t judge a book by its cover!” Tapi ternyata itu sekedar kata bijak yang tidak berlaku untuk semua orang.

Kalau aku gendut apa perlu pakai narkoba saja ya supaya jadi kurus seperti trend sekarang. Kalau aku pesek apa harus disuntik silikon. Kalau kulitku hitam apa perlu suntik pencerah warna kulit seperti artis-artis. Kalau aku keriting apa aku harus rajin rebonding supaya seperti model di iklan shampo.

Aku ingin hak dan keadilan agar aku bisa diterima dengan layak seperti yang lainnya. Panggil namaku sebagai doa yang baik, semoga aku kelak bisa menjadi hakim sesuai dengan doa dalam namaku. So please, call me Rani, Rani Veda!

Lengkapnya di http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/03/25/so-please-call-me-rani-rani-veda/

Salam