Jakarta, Pada orang dewasa, sakit di dada identik dengan salah satu gangguan penyakit jantung. Tapi kondisi ini ternyata tidak berlaku untuk anak-anak, karena anak dan remaja yang sakit dada jarang diakibatkan oleh penyakit jantung.

Sebuah studi baru menunjukkan anak-anak dan remaja yang mengeluh nyeri dada jarang disebabkan oleh penyakit jantung. Hasil ini dilaporkan dalam jurnal Pediatrics yang melibatkan 3.100 anak di Children's Hospital Boston yang mengeluh sakit atau nyeri dada.

Diketahui hanya sekitar 1 persen anak yang memiliki masalah pada jantungnya. Kondisi yang paling umum adalah radang otot jantung atau kantung sekitarnya yang kebanyakan disebabkan oleh infeksi dan supraventricular tachycardia (detak jantung cepat yang jarang mengancam nyawa).

"Nyeri dada pada anak-anak adalah gejala yang sangat umum, tapi kemungkinan penyebabnya penyakit jantung sangat rendah," ujar pemimpin penelitian, dr Susan F Saleeb, ahli jantung pediatrik di Boston Hospital, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (2/2/2012).

Studi ini menemukan sekitar 52 persen anak tidak menunjukkan ada masalah di jantung, sisanya sebagian besar akibat muskuloskeletal, diikuti oleh gangguan pernapasan dan pencernaan serta 1 persen anak mengalami kecemasan.

Anak-anak dan remaja dalam studi ini dianalisis dengan melihat riwayat atau sejarah kesehatan keluarganya, menjalani pemeriksaan fisik, tes elektrokardiogram (EKG) dan tes untuk mengetahui kadar stres.

"Nyeri dada pada anak tidak mewakili penyakit yang sama seperti pada orang dewasa. Beberapa hal bisa jadi tanda adanya masalah jantung yang mendasari pada anak-anak seperti nyeri dada yang timbul selama olaraga atau latihan, nyeri yang disertai gejala lain seperti detak jantung tidak teratur atau pingsan," ujar Dr Saleeb.

Seringkali nyeri dada pada anak-anak berasal dari sesuatu masalah yang jauh lebih ringan dibanding penyakit jantung, seperti ada masalah di otot, gangguan pernapasan misalnya asma atau masalah pencernaan misalnya refluks asam.

Kematian mendadak akibat serangan jantung cukup jarang terjadi di anak-anak dan remaja. Meski langka, jika ada anak yang meninggal akibat jantung seringkali mendapat perhatian serius sehinggga menimbulkan kekhawatiran dalam diri orangtua.