Rambut balita akan terus tumbuh sama halnya seperti rambut orang dewasa. Beberapa perawatan wajib yang harus bunda lakukan pada rambut mereka, salah satunya adalah memotong rambut balita agar lebih rapi sehingga membuat mereka lebih bebas bermain dan beraktivitas. Rambut yang pendek juga memudahkan bunda mencuci rambut mereka.
Sayangnya, para balita seringkali takut bahkan menangis histeris saat rambutnya akan dipotong. Kegiatan yang tidak berbahaya ini akan menakutkan bagi mereka, sehingga ritual memotong rambut seringkali menjadi kendala yang cukup merepotkan. Nah, bagaimana caranya agar si kecil mau duduk manis dan tidak menjerit saat rambutnya dipotong.
1. Jangan Ucapkan 'Potong Rambut'
Bagi para balita, 'memotong' dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyakitkan. Sehingga rutinitas potong rambut yang seharusnya menyenangkan bisa berakhir dengan tangisan dan trauma sekalipun si kecil tidak terluka akibat tergores gunting pemotong rambut. Ganti kata 'memotong rambut' dengan 'merapikan rambut'. Ini akan sama seperti merapikan tempat tidur atau kamar, membuat rambutnya lebih rapi.
2. Beri Contoh
Balita selalu butuh contoh untuk segala sesuatu yang akan dia lakukan. Beri contoh dengan memotong rambut bunda terlebih dahulu (tidak perlu ekstrim), setelah itu jelaskan pada si kecil, "Rambut bunda sudah dirapikan? Bunda jadi cantik kan? Rambut kamu juga harus dirapikan agar cantik," atau beri contoh dengan potongan rambut suami bunda bila balita bunda adalah laki-laki.
3. Lakukan Sendiri
Mayoritas para balita tidak 'bersahabat' dengan orang asing, sehingga membawanya ke salon tidak terlalu dianjurkan. Selain membuat balita tidak nyaman karena berhadapan dengan orang asing, salon akan menjadi tempat yang sama seramnya dengan klinik dokter gigi. Bunda bisa merapikan rambut si kecil seorang diri dengan bantuan gunting dengan ujung tumpul.
4. Beri Alas Kain Yang Lucu
Agar potongan rambutnya tidak jatuh ke pakaian dan membuat kulit tengkuknya gatal, beri kain alas pada leher si kecil (seperti yang dilakukan salon). Agar si balita tertarik, bunda bisa membeli kain meteran dengan motif kartun dan ajaklah balita untuk memilih motif dan warna yang dia suka. Tidak perlu lebar, kain dengan lebar 1 meter sudah cukup.
5. Perhatikan Mood si Balita
bunda harus tahu bagaimana mood balita sebelum merapikan rambutnya. Bila dia cukup senang, maka bunda dapat memintanya untuk 'merapikan' rambut. Tetapi jika dia sedang ngambek, maka kemungkinan besar dia akan menolak siapapun untuk menyentuh rambutnya. Tunggu hingga mood-nya kembali normal sebelum merapikan rambut si balita.
6. Ajak Menonton Film
Acara memotong rambut akan menyenangkan bila balita diam dan tidak berlari ke sana kemari. Bila dia menyukai tayangan tertentu, bunda bisa memotong rambutnya saat dia sedang menonton televisi. Biasanya perhatian balita akan lebih fokus pada tayangan tersebut dibanding rambutnya. Jika tidak berhasil, bunda bisa merapikan rambut si balita saat dia sedang tertidur lelap.
putraku paling semangat bun kalau diajak potong rambut, disana kan ada kaca besar jadi tiap liat wajahnya di kaca di suka senyum-senyum saat di potong rambutnya
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
3 January 2013, 14:25 PM
3 January 2013, 13:36 PM
3 January 2013, 12:11 PM
3 January 2013, 11:15 AM
3 January 2013, 10:24 AM