Tindakan bedah yang dilakukan dokter spesialis bedah anak juga menuntut keterlibatan dokter ahli anestesi. Sebelum operasi, biasanya dokter anestesi akan memberikan premedikasi, yakni pemberian obat-obatan penenang. Umumnya dilakukan dengan memasukkan obat tersebut lewat dubur agar anak tidak merasa takut. Sebagai efeknya, anak bisa tenang dan langsung terkantuk-kantuk. Sekitar 10-15 menit kemudian lazimnya barulah dilakukan tindakan anestesi sesuai dengan tindakan bedah yang akan dijalaninya. Andil dari dokter anestesi memungkinkan pasien tidak merasakan sakit, bisa tenang dan kooperatif selama tindak pembedahan sehingga operasi dapat berlangsung aman.
Pemberian anestesi dilakukan dengan pemberian obat bius berupa gas yang dihirup dengan bantuan sungkup yang menutupi bagian hidung dan mulut atau lewat tube yang dimasukkan melalui selang kecil ke dalam saluran napas melewati mulut. Selain itu ada juga yang lewat suntikan melalui pembuluh darah maupun intramuskular (dalam otot).
Jenis anestesi sendiri bermacam-macam. Kalangan awam lebih mengenalnya dengan istilah bius total dan bius lokal. Bius total dilakukan dengan mengondisikan pasien dalam keadaan tidak sadar dan hilangnya seluruh rasa. Sedangkan bius lokal diberikan di tempat akan dilakukannya operasi. Keputusan mengenai jenis mana yang akan dipilih tentu berdasar pertimbangan berat-ringan operasinya dan usia pasien. Selain tergantung dari operatornya sendiri, dalam hal ini dokter spesialis bedah anak.
Pada dasarnya, bius total menggunakan obat tidur yang dapat membuat pasien tertidur, tidak tahu apa-apa, tidak mendengar dan tidak melihat. Ada pula obat antinyeri yang dimaksudkan agar pasien tidak merasakan sakit ataupun nyeri saat dilakukan tindakan. Kandungan lainnya adalah relaksan yang mampu membuat otot-otot pasien lumpuh sewaktu dioperasi.