SEKILAS TENTANG VIRUS SINGAPURA
oleh Seseorang, 7 April 2011, 10:21 AM
Asal tahu saja, virus ini mudah menular hanya dengan kontak fisik atau jika seorang anak bermain terlalu lama dengan penderita. Terlebih lagi pada anak usia di bawah lima tahun (balita) yang sistem kekebalan tubunya masih rapuh.
Rasa Ngilu
Berasa ngilu dan nyeri pada tangan, kaki dan mulut adalah gejala yang sebaiknya diwaspadai sebagai serangan virus Singapura. Biasanya diikuti dengan timbulnya bintik-bintik merah berisi cairan di seputar mulut. Virus ini juga menyebabkan rasa perih pada bintik tersebut.
Anak-anak akan cenderung menggaruk bintik merah ini tanpa pikir panjang. Akibatnya, akan terjadi luka. Pada kondisi selanjutnya yang lebih parah adalah ketika si anak mendadak jadi lemah fisik dan kehilangan nafsu makan.
Masa inkubasi penyakit baru ini berkisar antara tiga hingga empat hari. Dari kasus yang sudah ditemui biasanya penderita akan sembuh dalam waktu tujuh sampai 10 hari, itu pun jika si anak dalam kondisi tubuh yang baik.
Namun jika tidak dan dibiarkan berlanjut bisa menyerang paru-paru dan otak. Tentu saja pada taraf ini ada kemungkinan bisa menyebabkan kematian. Yang paling mengerikan adalah penyakit yang baru saja timbul ini belum ada obat penangkalnya.
Umar Fahmi Achmadi, Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Penduduk, Departemen Kesehatan mengatakan bahwa sesungguhnya penyakit ini sudah pernah ada di dunia. Karena Singapura menjadi tempat terjangkitnya kembali virus menular ini maka pemerintah negara jiran itu terlalu melebih-lebihkannya.
Umar juga menyarankan agar masyarakat tidak terlalu panik dan jika memang diketahui anaknya mengidap gejala penyakit ini sebaiknya segera menjalani perawatan dan tidak bersekolah untuk mencegah penularan ke anak lain.
Dokter spesialis anak Jose Batubara turut membenarkan pernyataan Umar. “Sesungguhnya virus Singapura bukan berasal dari Singapura seperti yang banyak diduga orang. Penyakit ini sebenarnya sudah lama ada hanya saja kini kembali berjangkit dan Singapura menjadi tempat yang paling banyak penderitanya. Oleh karena itulah virus ini dijuluki dengan nama virus Singapura.”
Kepala Ikatan Dokter Anak Indonesia ini juga menyinggung bahwa anak-anak di belahan dunia mana pun mempunyai risiko terkena wabah virus ini, bukan hanya sekitar Asia Tenggara. Memang obat penangkalnya belum diketemukan tapi ini adalah jenis penyakit semacam flu yang akan sembuh dengan sendirinya. Mengenai kemungkinan memakan korban jiwa sangat kecil, kecuali jika si pasien memiliki kondisi tubuh yang sangat lemah.
“Yang patut dikhawatirkan adalah dampak dari penyakit ini yang menyebabkan kehilangan nafsu makan dan minum. Seorang anak yang dalam masa pertumbuhan bisa mengalami dehidrasi parah jika sama sekali tak mau makan dan minum. Oleh karena itu penderita harus segera mendapat perawatan jika sudah diketahui menderita gejala penyakit ini,” ujar Jose lebih lanjut.
Penderita juga tidak harus menjalani rawat inap di rumah sakit jika gejalanya masih berupa rasa perih sekitar tangan, kaki dan mulut. Kalau mulai diserang demam maka segera diberi obat turun panas biasa. Namun patut diwaspadai kalau si anak sama sekali tak mau makan yang tentu saja bisa berakibat munculnya penyakit lain seperti masuk angin, maag, dehidrasi, atau kekurangan gizi.
Singapura Sangat Tanggap
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini