Refreshing Dengan Terapi Cahaya
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Refreshing Dengan Terapi Cahaya
Banyak orang yang menghindari terkena sinar matahari secara langsung dengan alasan panas ataupun takut merusak kulit. Padahal pada kenyataannya matahari mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.
Matahari (selain bumi, air dan tanah) ternyata mempunyai peran dalam elemen pemurni. Cahaya matahari dapat memurnikan banyak zat, dengan ketentuan tidak ada penghalang antara cahaya dengan objek yang sedang dimurnikan. Secara biologis, cahaya matahari mengatur jam biologis alami kita. Oleh sebab itulah kita terjaga pada saat siang hari dan terlelap pada saat malam hari.
Kulit juga memanfaatkan adanya cahaya matahari/ ultraviolet. Kulit menggunakan sinar ultraviolet untuk mengaktifkan vitamin D alami. Pada pagi hari, ketika bumi meremajakan dirinya dan air melimpah dalam bentuk embun serta kabut. Ketika ketiga elemen tersebut menjadi satu, itulah saat dimana kita mendapatkan manfaat sinar ultraviolet.
Cahaya matahari dapat memurnikan banyak zat, dengan ketentuan tidak ada penghalang antara cahaya dengan objek yang sedang dimurnikan
Selain hal di atas, cahaya matahari juga dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal sebagai berikut.
• Syntonics, yang pertama kali ditemukan oleh Dr. Harry R. Spitler, merupakan suatu bentuk terapi untuk memperbaiki kelainan pada mata dengan frekuensi dan interval khusus dari cahaya matahari.
• Spektrum warna biru dan merah yang dipancarkan oleh matahari dapat dimanfaatkan sebagai terapi untuk jerawat. Cahaya biru bekerja membunuh bakteri dan cahaya merah menyembunyikan jaringan parut dan membantu proses peremajaan kulit dan memperbaiki kulit yang rusak. Metode ini digunakan oleh konsultan dermatologi bernama Dr. Chu dari Inggris.
• Profesor ilmu kedokteran jiwa di Universitas California, Daniel F. Kripke, MD menyatakan, "Respon terapi cahaya terhadap pasien sangat cepat, sering hanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Lebih cepat dibandingkan respon obat anti depresi dan psikoterapi".
• Penelitian di US Navy juga menunjukkan bahwa kanker kulit lebih sering ditemukan pada mereka yang bekerja pada ruangan tertutup sepanjang hari, bukan pada mereka yang terpapar cahaya matahari, sebagaimana yang dipercaya banyak orang.
Ada 2 komentar pada diskusi ini
13 Tahun Yang Lalu
13 Tahun Yang Lalu