1 dari 4 persalinan normal wanita di bawah 35 tahun dan 1 dari 2 wanita di atas 35 tahun, berisiko mengalami prolaps organ panggul (POP). Apa dan mengapa terjadi POP ? Mari kenali penyebabnya.

Prolaps adalah keadaan di mana dinding vagina disertai organ pelviks lain turuncatau keluar ke dalam atau keluar vagina. Keadaan ini umumnya terjadi pada persalinan dari kehamilan pertama. Prolaps terjadi karena organ panggul tak kuat menopang beban kehamilan yang terjadi. Di antaranya bisa disebabkan ukuran bayi yang dikandung terlalu besar atau proses mengedan yang terlalu lama pada saat persalinan selain beberapa faktor lain.

Wanita yang mengalami prolaps pada persalinan pertamanya, dianjurkan tidak melakukan persalinan normal pada kehamilan berikutnya. Demikian dipaparkan dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), pada press conference urogynecology update 2011 di RSCM, Jakarta, Rabu, 20 April 2011. Meski seringnya tidak berdampak pada kematian, tapi cacat yang terus menerus ditimbulkan dapat menurunkan kualitas hidup wanita, jika tidak dicegah atau ditangai secara tepat dan cepat.

Cek Setelah 40 Hari

Ada tidaknya prolaps, tidak dapat kita ketahui serta merta setelah kehamilan. Waktu tepat memeriksakannya adalah 40 hari setelah persalinan. Pemeriksaan dilakukan dengan mengetahui ada atau tidaknya elevator ani yang turun. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik atau juga dengan USG.

“Saat ini USG tidak lagi hanya untuk memeriksa ada tidaknya kelainan bawaan pada bayi, USG juga bisa memeriksa ada tidaknya kelainan levator ani pada sang ibu,” ujar dr. Budi. Anjuran pemeriksaan setelah 40 hari masa persalinan karena jika kurang dari masa itu, risiko tingkat kesalahannya sangat tinggi sehingga kemungkinan akan mubazir.

Berat Badan Berlebih

Kelebihan berat badan tidak hanya berdampak pada penampilan tapi juga risiko terjadinya prolpas pasca persalinan dan berbagai komplikasi kehamilan lainnya. Salah satu dampak langsungnya adalah menyebabkan bayi berukuran terlampau besar. Akibatnya beban dasar panggul ikut menjadi berat.

Umumnya, wanita yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) normal sebelum hamil, penambahan berat badan dalam kehamilan normal terjadi antara12-14 kg. “Lebih dari angka tersebut akan memberi risiko prolaps dan komplikasi kehamilan lainnya,” terang dr. Budi. Karena itu, yuk Mom, tetap pantau berat badan selama hamil.

Persalinan Terlampau Sering

Persalinan terlalu sering tidak terlalu bagus bagi keadaan dasar panggul wanita. Terlampau sering melahirkan dapat berakibat pada melemahnya otot dan sendi penyokong alat reproduksi seorang wanita.

Mengedan Terlalu Lama

Saat proses persalinan berlangsung dan pembukaan sudah lengkap dan kepala bayi sudah berada di dasar panggul, seorang secara spontan akan mengedan sendiri atau yang dinamakan mengedan pasif. Demikian kata dr. Budi. Mengedan pasif biasanya berlangsung selama satu jam di mana jaringan tubuh akan mengatur proses keluarnya bayi. Dalam situasi ini mengedan yang dipaksa, tidak berlangsung terlalu lama. “Maksimal mengedan yang boleh dilakukan adalah 30-45 menit,” terang dr. Budi. Sebab, jika terus ditekan organ bisa rusak.

Penyebab Lainnya

Prolaps juga bisa terjadi karena beberapa penyebab lain seperti terjadinya robekan perineum stadium 3 atau 4 pada saat persalinan, induksi persalinan, melahirkan pervaginum dan trauma tindakan persalinan. Sebabnya juga bisa terjadi oleh faktor usia, masa menopause, genetik, ras maupun aktivitas merokok.