Sharing Tips 2: Porsi Pemberian Zat Makanan Pada Bayi

- Saat berusia 0-6 bulan, porsi zat makanan sepenuhnya (100%) diperoleh dari susu, baik itu ASI ataupun susu bayi. Dan di dalam ASI, terkandung berbagai macam zat gizi terutama vitamin D dan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi manusia.

- Usia 6 bulan, susu/ASI masih menjadi andalan pemenuhan zat gizi dalam tubuh bayi. Selain itu, Anda bisa mulai memperkenalkan si kecil pada MPASI yang secara perlahan berubah tekstur dan varian rasanya.

- Usia 6-9 bulan, kebutuhan zat gizi Zinc dan zat besi pada bayi mulai berkurang dan bisa digantikan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan mineral dan serat, seperti sayuran hijau dan buah-buahan yang bisa ditemukan di dalam bubur bayi dengan porsi sekitar 2 buah per hari.

- Usia 9-12 bulan, Anda bisa tambahkan porsi pemberian buah ataupun sayuran, yaitu sekitar 3-4 porsi buah atau sayuran, Bahan makanan tersebut bisa disajikan dengan cara ditim atau diblender. Pada usia ini, perkenalkan anak pada jenis makanan lain yang mengandung karbohidrat dengan porsi sedikit, seperti sereal, kentang, atau nasi. Berikan juga 2 porsi makanan per hariyang mengandung protein, seperti daging, ikan, ayam, kacang-kacangan, telur, keju, dan lain-lain.

- Setelah lebih dari 12 bulan perkenalkan makanan yang menyerupai makanan keluarga seperti nasi tim sehingga anak tidak kesulitan menerima makanan keluarga di kemudian hari. Jadwal makan disesuaikan dengan jadwal makan keluarga yaitu 3 kali makan utama dan dua kali selingan. ASI tetap diberikan sampai usia 24 bulan.