Saat ini isu tentang global warming sedang menjadi satu topic yang paling sering diangkat untuk meningkatkan kesadaran manusia dalam melestarikan lingkungan.

Sedikit dari kita mengetahui bahwa topic ini telah merambah hingga ke debat penggunaan antara kain popok dan pampers.

Bagi mereka yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan, mungkin akan menolak menggunakan pampers dan menggunakan kain popok sebagai gantinya.

Sebenarnya perbedaan besara apakah yang ada diantara dua benda ini? Anda dapat melihat uraiannya di bawah ini.

Kain
Kain popok merupakan salah satu pilihan yang dapat Anda gunakan jika bahan kain tersebut tepat untuk kulit buah hati Anda.

Dalam menggunakan pilihan ini, Anda perlu dengan jeli memilih produk yang benar-benar terbuat dari 100% katun.

Karena bahan ini sangat nyaman dan sesuai untuk fungsinya.

Apabila Anda mengenakan popok kain kepada buah hati Anda, Anda perlu secara berkala mengecek dan menggantinya.

Hal ini memang jika dibandingkan dengan penggunaan pampers tidaklah praktis.

Sebab jika Anda tidak sering melakukan pengecekan, tumpukan kotoran yang ada di dalam popok dapat menyebabkan bintil merah pada kulit.

Disamping itu kemampuan atau daya serap popok kain tidak sebaik pampers.

Selanjutnya, jika dibandingkan dari harganya, tentu popok kain lebih murah daripada pampers, dan tentunya bersifat ramah lingkungan.
Pampers
Pampers merupakan pilihan favorit bagi kebanyakan ibu.

Pampers memiliki daya serap yang tinggi terhadap kotoran bayi daripada popok kain.

Ukurannya pun sangat beragam, dapat disesuaikan dengan ukuran postur buah hati Anda.

Tentu dengan kepraktisan yang ditawarkannya, harga pampers lebih mahal daripada popok kain.

Beberapa kekhawatiran dalam penggunaan pampers adalah adanya kandungan pewarna seperti sodium polyacrylate (gel penyerap).

Sodium polyacrylate dapat menyebabkan alergi pada kulit buah hati Anda. Maka itu Anda perlu mengenali kebutuhan buah hati Anda.

Jika ia memiliki alergi, maka lebih disarankan untuk menggunakan popok kain.

Selain alergi, kandungan tersebut juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan bintil merah pada kulit.