Seringkali kita salah memberikan penilaian kepada seorang anak yang aktif, selalu bergerak, dan tidak mau diam sebagai anak yang hiperaktif. Kebiasaan mereka yang tidak mengenal rasa capek dalam beraktivitas seolah-olah memiliki energi yang tidak ada habisnya, membuat kita salah mengartikannya dengan sebutan tersebut. Namun, tahukah Anda, apa perbedaan aktif dan hiperaktif?

Anak yang aktif tidak mengalami gangguan apapun di otaknya, hanya saja dia memang memiliki energi yang berlimpah sehingga membuatnya tidak bisa diam dan cukup lincah dibandingkan anak yang lain. Anak yang aktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Lebih fokus dalam melakukan aktifitas tertentu dan bisa dikendalikan (penurut). Anak yang aktif cenderung lebih bisa memfokuskan perhatiannya pada setiap aktifitasnya dan anak yang aktif memiliki sifat penurut jika dibandingkan dengan hiperaktif, artinya dia masih bisa dikendalikan dengan mudah.
- Memiliki rasa lelah. Seaktif apapun, ternyata dia memiliki batas mobilitas juga. Hal itu bisa dilihat ketika si aktif merasa lelah, maka dia akan menghentikan aktifitasnya dan beristirahat.
- Kreatif dan lebih sabar dalam menyelesaikan aktifitasnya (permainan). Anak yang aktif memiliki sifat sabar dibandingkan hiperaktif.
- Intelektualitasnya yang cukup tinggi. Anak yang aktif memiliki kecenderungan menjadi anak yang berprestasi, hal itu bisa dilihat dari rasa keingintahuannya yang besar akan hal-hal baru sehingga kesempatan ini bisa dimanfaatkan para orang tua untuk menstimulasi kecerdasan anak dengan maksimal.

Sedangkan Hiperaktif merupakan gangguan tingkah laku yang tidak normal yang biasanya disebabkan disfungsi neurologis. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kerusakan kecil pada saaf pusat dan otak. Anak yang hiperaktif memiliki gejala utama, yakni tidak dapat memusatkan perhatian dan sulit dikendalikan. Selain itu, anak hiperaktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini :
- Tidak fokus dan suka menentang/sulit dikendalikan.
- Tidak mengenal lelah dan kurang sabar dalam aktifitasnya.
- Seluruh aktifitasnya tidak memiliki tujuan yang jelas dan cenderung suka merusak.
- Kurang kreatif dan tidak sabar dalam menghadapi masalah (permainan).
- Intelektualitasnya yang rendah.

Nah, ternyata begitu penting bagi para orang tua untuk mengetahui, apa perbedaan aktif dan hiperaktif? Sehingga mereka bisa memahami dan membedakan kedua hal tersebut serta mengetahui bagaimana cara merawat anak-anak yang sangat agresif ini.