Apa yang Bunda lakukan saat bermain bersama si kecil, hanya sekedar menjadi penonton setia, menyemangati atau ikut terlibat dalam permainan tersebut? Peran orang tua dalam menemani anak bermain sangatlah penting. Yang perlu Bunda ketahui bahwa ada jenis permainan tertentu yang memerlukan keterlibatan Bunda, namun ada juga permainan yang tidak membutuhkan keterlibatan Bunda.

Seperti yang kita ketahui, bermain merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan anak, dimana ia bisa mengoptimalkan berbagai jenis kemampuannya. Artinya, dengan bermain, anak dapat mengasah motorik halus dan kasarnya, mengembangkan fantasi, persepsi ruang, kemampuan verbal dan numerik, mengenal tekstur, warna, nada, dan sebagainya tanpa beban. Kemampuan yang diperoleh dari pengalaman bermain secara alami diyakini akan memfasilitasi perkembangan berbagai jenis kecerdasan.

Seperti kutipan yang dikemukakan oleh Howard Gardner – psikolog pendidikan dari Universitas Harvard, AS, dalam situs whattoexpect.com, manusia memiliki kecerdasan yang meliputi kecerdasan bahasa (linguistic intelligence), kecerdasan logik-matematik (logical-mathematical intelligence), kecerdasan spasial-visual (visual-spatial intelligence), kecerdasan kinestik-tubuh (bodily-kinesthetic intelligence), kecerdasan musik (musical intelligence), kecerdasan interpersonal/sosial (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), dan kecerdasan naturalis (naturalist intelligence). Dengan bermain, hampir semua jenis kecerdasan tersebut bisa dihasilkan.

Dalam bermain, salah satu peran sentral orang tua adalah memotivasi anak. Misalnya, saat Bunda harus menjelaskan manfaat dari permainan yang akan dimainkan si kecil. Orangtua juga harus mengetahui apakah permainan itu dapat membahayakan si kecil atau tidak. Peran memotivasi juga muncul saat Bunda melakukan dialog dengan si kecil untuk meningkatkan rasa percaya diri anak, kemandirian, inisiatif, kreativitas, serta bahasa anak. Namun jangan lupa pula untuk memberikan kebebasan anak dalam menentukan permainan yang diinginkan. Biarkan dia mengeluarkan ide atau gagasannya sendiri. Nah, dari sinilah muncul kembali peran orang tua lainnya, yaitu fungsi mengawasi. Memberikan kebebasan si kecil untuk memilih jenis permainan yang ia inginkan harus juga disertai dengan proses pengawasan dari orang tua saat si kecil memainkan permainan tersebut.

Selain itu, orang tua juga bisa bertindak sebagai mitra bermain bersama anak. Fungsi inilah yang menunutut keterlibatan Bunda untuk bermain bersama si kecil. Dalam hal ini, bila Anda bermain bersama si kecil, jangan sampai terjadi persaingan antara Bunda dan si kecil, atau Bunda yang bertindak otoriter karena tidak mau dikalahkan oleh si kecil. Berilah si kecil kesempatan untuk bisa mengeksplorasi kemampuannya, meskipun sebenarnya ia belum mahir. Berikan kemenangan untuk si kecil saat bermain permainan lomba akan memacu motivasinya agar bersemangat untuk melakukan jenis perlombaan lainnya. Sesekali, Bunda pun bisa membuat suatu kondisi dimana si kecil berada dalam posisi kalah. Kekalahan ini bertujuan untuk membentuk jiwa berjuang anak agar tidak mudah menyerah pada setiap usaha.