Tiga tahun pertama kehidupan bayi adalah periode pertumbuhan yang luar biasa yang terjadi pada seluruh area perkembangan tubuh, terutama otak. Otak bayi baru lahir hanya seberat 25% dari otak orang dewasa rata-rata. Tetapi pada umur tiga tahun, otak sudah tumbuh begitu pesatnya, memproduksi milyaran sel dan ratusan triliun koneksi, sinapsis atau sambungan syaraf antar sel-sel tersebut. Meskipun pertumbuhan otak tidak berhenti sampai umur tiga tahun – melainkan sampai usia remaja – namun setelah usia tiga tahun pertumbuhan otak semakin melambat.

Pada tiga bulan pertama kehidupan bayi, lingkar kepalanya bertambah sekitar enam sentimeter. Kemudian bertambah sekitar enam sentimeter lagi saat ulang tahun mereka yang pertama. Di usia tiga tahun, lingkar kepala masih terus bertambah sekitar empat sentimeter lagi. Peningkatan besar dalam ukuran otak inilah yang kritikal dalam menentukan tingkat intelegensi anak, kemampuan berkonsentrasi dan juga prestasi mereka di sekolah. Selain perkembangan intelektual, otak juga sangat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Perkembangan intelektual dan emosional ini baru akan terlihat saat ia duduk di bangku sekolah dasar.

Optimalnya pertumbuhan dan perkembangan otak anak bergantung pada asupan makanan yang tentunya harus baik dan bernutrisi tinggi setiap hari sejak ia dilahirkan. Selain untuk pertumbuhan, makanan bayi bergizi juga membantu proses perbaikan dan pergantian sel dalam tubuh setiap harinya.

Perlu dicatat bahwa perkembangan fisik di awal kehidupan anak sifatnya permanen. Tidaklah mungkin bisa diperbaiki di kemudian hari jika ada kekurangan kebutuhan gizi pada masa itu. Sementara kekurangan gizi atau gizi yang buruk dapat ditoleransi oleh orang dewasa tanpa khawatir membahayakan tubuh mereka karena masa pertumbuhan telah selesai dilalui.

Sungguh disayangkan jika anak-anak tidak mendapatkan gizi yang cukup saat masa emasnya. Anak yang mendapat gizi buruk saat masa awal kehidupannya akan mengalami hambatan pada pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel-sel tubuh mereka yang penting. Lebih jauh lagi anak akan cenderung gagal tumbuh, memiliki tinggi badan yang tidak maksimal, gampang sakit karena rendahnya kekebalan tubuh, dan tentu saja fungsi otak yang buruk.

Sebaliknya dengan makanan bayi yang penuh gizi di awal kehidupan, setiap bagian tubuh yang sedang tumbuh pesat mendapat dukungan untuk mencapai potensi penuhnya, sekali lagi bukan hanya secara fisik tetapi juga mental atau emosional. Disinilah peran orang tua untuk memberi jaminan awal terbaik bagi hidup anak mereka nantinya, yaitu memberikan asupan makanan yang baik dan bergizi, dan membantu mereka memulai dan membentuk pola makan sehat sepanjang hidup mereka.